Boromania Sambut Bonek, Saat Singgah di Stasiun Kereta Api Bojonegoro

Sukisno

Boromania Sambut Bonek, Saat Singgah di Stasiun Kereta Api Bojonegoro
Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Pengamanan kepulangan supporter Persebaya 1927 yaitu Bonek dari Jakarta ke Surabaya yang menumpang kereta api Kertajaya, kelas ekonomi rombongan pertama melewati Stasiun Bojonegoro. Mereka sampai di Bojonegoro Kamis (4/8/2016), sekitar pukul 21.30 WIB.

Bojonegoro yang dileawti supporter kebanggaan Persebaya itu, menjadi sibuk untuk menyambut mereka sekaligus mengamankanya. Pasalnya supporter Bonek yang kepanjanganya Bondo Nekat itu menjadi satu-satunya supporter yang paling ditakuti. Mereka sering ngamuk,jika jagonya kalah bertanding atau bahkan bisa rusuh usai pertandingan atau dalam perjalanan pulang.

Untuk mengantisapasi hal itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro yang berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) Kabupaten Bojonegoro, mengerahkan 97 personil untuk mengamankan Bonek. Kegiatan itu, dipimpin oleh Kapolsek Kota Bojonegoro Kompol M. Usman.

Kereta api yang membawa rombongan Bonek gelombang pertama itu hanya berhenti 5 (lima) menit di Stasiun Bojonegoro. Rombongan tiba pukul 21.30 WIB dan bertolak pukul 21.35 WIB. Mereka berhenti dan turun sejenak untuk sekedar melepas lelah dengan menikmati gurihnya asap rokok dan nasi bungkus dan air mineral yang disiapkan oleh Boromania.

Pada pukul 23.35 WIB, datang lagi rombongan supporter Bonek gelombang ke-2 dengan menumpang Kereta api Ekspres, kelas ekonomi jurusan Surabaya-Jakarta. Ada 400 bonek yang ikut pada rombongan ke dua itu.

Rombongan turun dari kereta api dan disambut layaknya seorang “pejabat” oleh Presiden Boromania Jasmo dan para supporter Persibo Bojonegoro itu. Kedatangan Bonek, disambut dengan spanduk yang bertuliskan “ Terima Kasih Bonek”. Boromania sudah menyiapkan nasi bungkus dan air mineral untuk dibagi-bagikan kepada sesame supporter sepak bola itu.

“Kami dari Boromania yang merupakan supporter Persibo memberikan dukungan kepada Bonek yang sudah memperjuangkan klub nya agar dimasukkan dalam PSSI. Kami memberikan apresiasi kepada Bonek karena dalam mengembang perjuanganya itu, mereka bisa tertib makanya kita memberikan sambutan saat singgah di Bojonegoro,” tegas Jasmo.

Suasana di Stasiun Kereta Api Bojonegoro malam itu, terlihat beda karena Bonek yang dikenal “brutal” justru malah santun dan bersalam-salaman dengan Boromania serta para pasukan pengamanan di situ. Mereka juga sempat berbicara dengan penuh keakraban antara Bonek dengan Supporter kebanggan Persibo yaitu Boromania.

Perlu diketahui, kehadiran Bonek ke Jakarta pada Konggres PSSI itu, mereka berharap agar Persebaya Surabaya diakui dan ikut tampil di kompetisi apa pun buatan PSSI serta Pemerintah. Walaupun dengan pengamanan yang cukup ketat Bonek berhasil sampai di Ancol, hanya saja mereka tak boleh memasuki ruang konggres tapi diperbolehkan membentangkan spanduk hitam bertuliskan “Persebaya Nafas Kami”.

Salah seorang perwakilan dari Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan pihaknya sangat mendukung kembali masuknya Persebaya 1927 ke dalam kompetisi yang digulirkan PSSI pada musim depan. Dukungan kepada Persebaya itu, juga akan berlaku juga bagi klub sepak bola lainya yang mengalami nasib serupa. **(Kis/Dedi).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar