Pemkab Bojonegoro, Membuka Komunikasi Seluas-luasnya dengan Warganya

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, membuka peluang dan pintu seluas-luasnya kepada seluruh elemen untuk turut serta dalam pembangunan di wilayah Kabupaten Bojonegoro, salah satunya pengawasan dan komunikasi. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Drs.H.Setyo Hartono pada acara harmonisasi yang dilakukan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan Masyarakat, Kamis (4/8/2016) pagi.

Acara tersebut, menghadirkan narasumber Cahya Suryanto dari Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan (PUSDAKOTA) ini diikuti oleh SKPD, camat, organisasi masyarakat, tokoh agama,tokoh pemuda dan organisasi yang ada di Bojonegoro.

“Dialog Jum’at adalah milik semua warga, jadi siapa saja boleh datang. Apakah mau menyampaikan usul, saran, masukan semua bebas. Tak hanya dialog, Pemkab juga membuka jalur sms (short massage service) pula,” tegasnya.

Pasangan Suyoto-Setyo Hartono (To-To) sejak mengemban amanah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, selalu membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat Bojonegoro , salah satunya adalah dengan gelaran Dialog Interaktif yang dilaksanakan setiap hari jumat.

Wabup mengharapkan agar seluruh masyarakat memanfaatkan kesempatan itu untuk menyampaikan aspirasi, saran dan masukkan kepada pemerintah. Semua mempunyai hak yang sama jadi manfaatkan kesempatan ini baik masalah kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan lain sebagainya.

Masih menurut pria yang akrab disapa Kang Harto itu, dia mengatakan sekuat dan sebagus apapun program pemerintah jika jajaran di bawahnya tidak mendukung maka mustahil. Tepat sasaran dan terukur harus menjadi pertimbangan utama dalam upaya penurunan angka kemiskinan.

“Sinergi,kritisi dan konstruktif diperkenankan namun harus dicarikan solusi bersama atas permasalahan yang terjadi. Cara terbaik dan jitu harus dikawal dan dikontrol dengan tepat demi kelangsungan anak cucu kita dimasa mendatang. Jangan sampai kejayaan migas ini akan meninggalkan cerita kelam bagi generasi Bojonegoro,” tegasnya.

Sementara itu, Cahyo Suryanto dalam materinya menyampaikan titik ungkit hubungan harmonis di Bojonegoro adalah pembangunan berkelanjutan di Bojonegoro melalui 6 (enam) pilar pembangunan yakni ekonomi, lingkungan hidup, pembentukan modal sosial, peningkatan kapasitas fiskal, pengelolaan pemerintah yang bersih dan sehat serta kepemimpinan yang transformatif. Dengan didukung modalitas yang penting yakni dana abadi migas, kabupaten ramah HAM dan beberapa unsur lainnya.

Cara merawat sinergi kolaborasi antara struktur politik dan insfrastruktur politik adalah dengan mempertimbangkan, menegaskan, mengkomunikasikan dan menciptakan. Bojonegoro memiliki hal yang sangat menarik dimana para generasi mudanya adalah orang orang yang aktif.

Sementara itu dari hasil survey yang melibatkan 375 responden 29,6 persen responden yang disurvey menyatakan jika pernah memberikan masukan terhadap Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Demikian juga dari sisi pertimbangan dalam memilih pemimpin Bojonegoro 2018. 7,6 persen memilih dari rekam jejak, 1,3 persen dari partai pengusung, 1,1 persen adalah imbalan uang atau materi.18,2 persen responden mempertimbangkan pada faktor kepribadian. 2,3 persen adalah usia, dan 28,9 persen kemampuan dan keahlian. **(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar