GRESIK (RAKYAT INDEPENDEN) – Tak terasa kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-102 yang dilaksanakan di Kabupaten Gresik, Jawa timur, sudah berjalan tiga lebih. Artinya, kegiatan TNI manunggal rakyat itu, sudah hamper rampung.
Namun, hal tersebut tak membuat tali silahturahmi diantara warga di lokasi TMMD dan personel satgas, pupus begitu saja. Hal itu dibuktikan, dengan keakraban yang semakin kuat diantara keduanya.
Dijelaskan Letda Arh Kris Adityo Gunarto, beberapa hari ini satgas TMMD terlihat terus membaur dengan warga di Dusun Ngampel, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik itu. Bahkan, Satgas juga terlihat ikut serta membantu prosesi pemakaman jenazah salah satu keluarga di desa tersebut.
“Tadi pagi, beberapa personel ikut serta membantu pemakaman jenazah almarhumah Wati yang meninggal usai sholat subuh tadi,” ungkapnya, Jumat, 3 Agustus 2018.
Letda Arh Kris Adityo Gunarto berharap, dengan adanya kemanunggalan yang berhasil di wujudkan oleh satgas di Desa Ngampel selama ini, tidak mudah pudar begitu saja. Ia menilai, rakyat merupakan ibu kandung TNI.
“Sudah tidak bisa di pisahkan. Hubungan antara TNI dan Rakyat itu sudah seperti ibu dan anak,” tuturnya. “Tidak mudah di pisahkan begitu saja,” tambah Kris Adityo.
Senada, Parto (51), salah satu warga Dusun Ngampel menilai, keharmonisan diantara masyarakat dan personel satgas, seakan menjadi momentum tersendiri. Meskipun di tugaskan hanya sementara, namun, keberadaan satgas di desanya itu, sudah layaknya keluarga sendiri.
“Hampir setiap hari, bapak-bapak itu suka membantu warga di desa ini. Kadang, bertamu ke setiap rumah hanya sekedar untuk ngopi dan ngobrol bareng. Sudah seperti saudara sendiri pokoknya,” katanya menegaskan.
**(Kis/Red).