Desa Bangoan, Miliki Potensi Jadi Sentral Buah Sawo

Sukisno

Bagikan

BLORA (Rakyat Independen)- Desa Bangoan Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jateng, ternyata tidak hanya dikenal dengan potensi sumur minyak tuanya, namun juga dikenal sebagai sentra penghasil buah sawo di wilayah Kabupaten Blora. Ada ribuan pohon yang ditanam warga desa ini di pekarangan dan kebun belakang rumah mereka, terutama warga Dukuh Watugunung.

“Khusus di Dukuh Watugunung ada 800 pohon yang sudah berbuah, sedangkan pohon muda dan bibit cangkoknya ada ratusan. Jika ditotal ya seribu lebih. Kebetulan saat ini sedang musim buahnya,” ucap Sriyono, Ketua Kelompok Tani Timbul Mulyo, Desa Bangoan Kecamatan Jiken,

Menurutnya sudah sejak lama warga di Dukuh Watugunung mengembangbiakkan tanaman buah sawo jenis lokal, namun rasa dan kualitasnya tidak kalah dengan sawo unggulan di daerah lain.

“Sejak puluhan tahun lalu tanaman buah sawo tumbuh baik disini, namun mulai dikenal masyarakat luas pada awal tahun 2000’an. Saat itu para tengkulak dari Sulang Rembang mulai berdatangan untuk membeli sawo,” jelasnya.

Sriyono juga mengatakan bahwa buah sawo produk Desa Bangoan ini pernah memperoleh juara di gelaran Pameran Produk Pertanian Soropadan Agro Expo (SAE) tingkat Jawa Tengah di Temanggung belum lama ini.

“Selain memenangi Soropadan Agro Expo, para petani sawo Bangoan ini juga memperoleh penghargaan Pelestari Sumber Daya Genetik tingkat Jawa Tengah dari Gubernur Ganjar Pranowo tahun 2015 kemarin. Sertifikat organik juga berhasil diraih dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman yang berlaku hingga 2018,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, untuk mempertahankan kualitas buah agar tetap sama dengan induknya. Para petani buah sawo di Dukuh Watugunung Desa Bangoan hanya melakukan pembibitan dengan sistem cangkok.

“Dengan sistem cangkok, buah yang dihasilkan nanti tidak jauh berbeda dengan induknya. Apalagi dengan sistem cangkok, pohon akan lebih cepat berbuah jika dibandingkan dengan bibit hasil biji,” terangnya

potensi buah sawo disini cukup bagus. Hanya saja pemasaran dan pengolahan produk hasil panennya harus ditata agar nilai ekonomis yang diperoleh petani bisa lebih besar. Saya ingin sawo Bangoan ini nanti bisa dipasarkan di pasar modern atau swalayan,” ucap Wabup Arief Rohman.

“Nanti akan kita ajak salah satu distributor pemasok buah ke supermarket untuk datang kesini meninjau lapangan. Jika memang layak masuk supermarket, Pemkab akan memfasilitasi agar potensi buah lokal Blora ini bisa memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi sehingga petani bisa untung lebih besar,” terangnya. **(Priyo).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar