Gerhana Bulan 27 28 Juli 2018 Super Blood Moon, Disini Tempat Paling Indah Untuk Melihatnya

moch akbar fitrianto

gerhana bulan dada merah
Bagikan

Berita – Gerhana Bulan 27 28 Juli 2018 Super Blood Moon, Disini Tempat Paling Indah Untuk Melihatnya, Tahun 2017 dan 2018 ini di bumi bisa menikmati beberapa fenomena alam yang sangat indah yakni Gerhana Bulan. Jika beberapa waktu lalu ada Blood moon tgl 27 dan 28 Juli besok ada super Blood moon. Selain Gerhana yang bakal terjadi di tgl 28 , ada fenomena menarik di tanaggal 27 Juli, Apakah itu ?

Dikutip dari scienceinfo.news, planet Mars akan menjadi bintang paling cemerlang di langit. Ini karena akan memiliki diameter yang jelas sebesar Bulan Purnama.

Peristiwa ini hanya terjadi setiap 35.000 tahun sekali.

Kejadian ini akan memungkinkan untuk diamati dengan mata telanjang.

Artinya, pada fenomena kosmik ini akan memungkinkan para penghuni Bumi menyaksikan dua bulan.

Satu bulan sebagai satelit bumi, satunya lagi planet Mars yang berukuran seperti bulan malam itu.

Ini adalah pertama kalinya umat manusia akan mampu mengamati fenomena luar biasa ini.

Kedekatan planet Mars yang terakhir dengan magnitudo seperti ini terjadi sekitar 34.978 tahun silam.

Fenomena kosmik unik yang disebut “dua bulan” ini terkait dengan kedekatan planet Mars dengan Bumi.

Saat ini jarak planet Mars lebih dekat ke Bumi yang membuat manusia bisa mengamati bintang oranye di malam hari dengan melihat ke arah Selatan.

Baca juga :  Shalat Gerhana Awali Perayaan Harlah NU

Fenomena ini cukup umum dan muncul setiap 15 tahun.

Tapi apa yang tetap lebih langka adalah konjungsi dari fenomena lain yang memiliki efek sangat memperkuat kedekatan Mars ke bumi.

Akibatnya, pada tanggal 27 Juli nanti, planet Mars akan muncul di langit sebesar Bulan purnama.

Sebelum gerhana bulan super blood moon, apa kamu akan mengamati langit malam pada tanggal 27 Juli nanti?

Karena tidak ada manusia yang hidup hari ini akan dapat melihat fenomena luar biasa ini untuk kedua kalinya.

Info Dari Peneliti Pusat Ilmu Antariksa (LAPAN) Gerhana Bulan 27 28 Juli 2018 Super Blood Moon

Rhorom Priyatikanto melalui layanan pesan singkat di Jakarta, Selasa, mengatakan bagian lain dari keunikan gerhana bulan total kali ini, di mana pada 27-28 Juli 2018, bulan tampak menggantung di langit ditemani Planet Mars dan Saturnus.

“Amat indah bila dipotret berbarengan. Ada juga hujan meteor yang memancar dari arah rasi Aquarius, tidak terlalu jauh dari bulan saat itu,” katanya.

Ia menyebut durasi gerhana bulan total mendatang sebagai terlama kedua pada abad ini, setelah peristiwa serupa pada 16 Juli 2000 yang memiliki durasi yang lebih lama, yakni tiga jam 56 menit.

Ia menuturkan dalam rentang waktu tiga jam 55 menit itu, terjadi gerhana bulan umbra, yakni ketika piringan bulan tertutup oleh umbra bayangan Bumi, sedangkan gerhana bulan totalnya berlangsung selama satu jam 43 menit. “Saat itulah mata kita bisa menyaksikan terang bulan meredup,” katanya.

Gerhana bulan total mendatang dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali wilayah-wilayah yang tertutup mendung. Gerhana itu akan berlangsung pada 27 Juli pukul 01.24 hingga 05.19 WIB.

Ia menambahkan bahwa gerhana bulan total pada 27 Juli mendatang juga “mini bloodmoon”, pasalnya gerhana Bulan total tersebut merupakan gerhana bulan apogee, kebalikan dari gerhana pada 31 Januari lalu.

“Karena berada dekat posisi apogee (terjauh dari Bumi), maka bulan akan tampak lebih kecil, sekitar lima persen dari penampakan rata-ratanya atau sekitar 10 persen dari ukuran yang kita lihat pada 31 Januari lalu. Ada yang bilang, gerhana bulan total nanti adalah ‘mini bloodmoon’,” katanya.

Lokasi Paling Pas melihat Gerhana Bulan 28 Juli 2018

Gerhana bulan total akan terjadi pada tanggal 28 Juli 2018 dan penampakan gerhana ini akan lain dari biasanya.

Ini akan menjadi gerhana bulan terlama pada abad ke-21, menurut National Aeronautics and Space Administration (NASA).

Dan jika beruntung, Anda dapat melihatnya selama satu jam 43 menit.

Mengapa dinamakan bulan merah darah?

Pada malam saat gerhana bulan terjadi, juga akan muncul gejala “blood moon”, nama yang diberikan karena warna merahnya.

Hal ini terjadi karena pengaruh visual ketika cahaya matahari tersaring ke dalam atmosfir dan warna merah serta jingga terproyeksikan ke Bulan.

Selain itu, selama gerhana tanggal 28 Juli, Bulan akan berada pada “puncaknya”, yaitu di titik terjauh dari Bumi.

Dimana dan kapan Anda bisa melihatnya?
Gerhana tanggal 28 Juli akan terlihat penuh di Indonesia pada Sabtu diri.

Selain itu, sebagian besar Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah dan Australia juga bisa menyaksikannya. Pada dasarnya kebanyakan tempat di dunia, kecuali Amerika Utara.

Anda tidak memerlukan teleskop untuk menyaksikannya, tetapi teropong yang baik tentu akan membantu.

Jika Anda berada di tempat di mana Anda bisa melihatnya, Anda seharusnya bisa menyaksikan saat Bulan bergerak naik, di titik tertinggi pada pukul 20:21 GMT (Sabtu, 03:21 WIB).

Siapa yang akan mendapatkan penampakan terbaik?

Tempat terbaik untuk menikmati gejala ini adalah di setengah bagian Afrika Timur, Timur Tengah dan Asia Tengah.

Gerhana tidak bisa dilihat di berbagai daerah Amerika Tengah dan Utara.

Di Amerika Selatan, gerhana hanya bisa dilihat sebagian di bagian timur, di kota-kota seperti Buenos Aires, Montevideo, Sao Paulo dan Rio de Janeiro.

Di kota-kota tersebut dan tempat-tempat lain di sekitarnya, gerhana akan terlihat saat Bulan keluar di atas khatulistiwa, garis dimana permukaan Bumi dan langit sepertinya bertemu.

Gerhana penumbral akan terlihat, yaitu bayangan akan terproyeksi pada bulan tanpa menutupi semua cahaya.

Di Inggris, Anda tidak akan bisa menyaksikan dari permulaan, karena Bulan masih berada di bawah khatulistiwa.

 

Gerhana Bulan 27 28 Juli 2018 Super Blood Moon

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar