Pindah dari shared hosting ke VPS
Setelah ada yang tanya – tanya soal bagaimana caranya pindah website dari shared hosting ke VPS, saya baru sadar kalau memang belum pernah membahasnya. Sejatinya juga bukan yang sulit, mirip dengan migrasi situs antar shared hosting, yang kalau anda pernah melakukannya cuma beda sedikit.
Biasanya yang jadi tambah rumit itu bagi yang belum pernah pegang VPS apalagi yang tanpa panel (Webuzo, VestaCP, KloxoMR dan lain sebagainya). Kenapa? Karena kita sudah masuk ranah mistis dengan perintah – perintah shell yang menakutkan. 😛
Bagi pemula, saya anjurkan baca dulu tutorial yang pernah saya tuliskan mengenai Virtual Private Server berikut: https://servernesia.com/2766/belajar-vps-pemula/
Sudah? Maka harapan saya anda sudah bisa memasang web server sendiri dan membuat virtual hostingnya, karena proses berikutnya memerlukan ada minimal paham dasar – dasar manajemen VPS dan alatnya.
- Pada cPanel tinggal anda lakukan ini. Menu Files buka Backup, dan buatlah cadangan dari website anda. Nanti isinya adalah file – file dari situs beserta databasenya.
- (Opsional). Silahkan ekstrak isinya pada komputer dulu, dan pilihlah hanya file websitenya dan databasenya saja. Kenapa? Karena format backup cPanel tentu tidak bisa dipakai begitu saja pada VPS kecuali anda pakai cPanel juga yang berbayar, bisa lebih mahal daripada sewa VPSnya malah untuk lisensi per bulan.
- Setelah itu pada VPSnya, siapkan direktori virtual hostingnya dan upload filenya kesana. Sedangkan databasenya perlu dilakukan restore dari file .sql secara manual. Kalau pakai panel, maka tahap ini lebih mudah karena tinggal klik – klik saja pada browser.
- Selanjutnya pada DNS hosting nama domain anda, silahkan ubah A record dari alamat IP shared hosting sebelumnya menjadi alamat IP VPSnya. Selanjutnya tinggal tunggu propagasinya.
Sekian.
Langkah – langkah diatas merupakan penyerdehanaannya, dan bisa jadi referensi. Jangan khawatir tidak sesulit itu kok. Mungkin yang membingungkan itu pindah dari cPanel yang pakai htaccess (Apache/LiteSpeed) menjadi Nginx. Ini perlu setting lebih lanjut lagi untuk Permalink/URL Rewrite agar link kontennya tidak 404 Not Found.
Khusus WordPress bisa agak dipermudah lagi proses pindahan hostingnya, tinggal buat virtual hosting dan database kosongnya. Setelah itu pakai plugin AllInOne WP Migration/Duplicator/Updraft Plus untuk membuat cadangan situs wpnya, dan nanti tinggal install saja pada VPSnya.