Guru-guru SMKN 2 Bojonegoro, Geruduk Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro?

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Guru-guru dari SMK Negeri 2 Bojonegoro, geruduk Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro Jl Mas Tumapel Nomor 1 Bojonegoro itu, untuk menyampaikan aspirasinya pada acara Dialog Interaktif, Jum’at (22/7/2016).

Para guru yang berjumlah 79 orang itu, diwakili oleh Hermin Mulyaningsih. Mereka diterima oleh Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono. Para pendidik itu, mengadukan tindakan kepala sekolah (kasek) SMKN 2 Bojonegoro Rahman Hidayat yang dianggap sudah semena-mena dalam memegang tampuk kepemimpinan di sekolah tersebut, hingga membuat para guru pengajar itu, menjadi resah.

“Kami menyatakan mosi tidak percaya terhadap Kepala sekolah SMKN 2 Bojonegoro Hidayat Rahman, yang telah melakukan tindakan yang semena-mena terhadap kami sebagai guru pendidik di sekolah tersebut. Kami menyampaikan tentang tindakan arogan kepala sekolah dalam kegiatan apel pagi dan forum-forum lainnya,” tegas wanita yang akrab disapa Bu Hermin itu.

Lebih lanjut, Hermin menambahkan, tentang adanya peraturan masuk kerja yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada, juga menjadikan keresahan para guru. Serta adanya penggunaan uang sekolah yang tidak sesuai dengan peruntukan sehingga hal itu mempengaruhi kondisi keuangan sekolah.

“Melalui Dialog Interaktif ini, kami guru-guru SMKN 2 Bojonegoro menyampaikan Mosi tidak percaya kepada Kepala sekolah SMKN 2 Bojonegoro Hidayat Rahman. Mosi tidak percaya tersebut, telah kami tuangkan dalam pernyataan secara tertulis. Dalam surat mosi tidak percaya itu, kami menyampaikan tentang pernyataan agar Kepala SMKN 2 Bojonegoro segera dimutasi dan digantikan oleh Kepala Sekolah yang baru,” tegasnya.

Kepala PGRI Bojonegoro Ali Fatihin dalam mengomentari mosi tidak percaya guru-guru SMKN 2 Bojonegoro mengatakan, jika terjadi masalah seperti itu, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, harus secepatnya turun tangan untuk mengambil tindakan sebab hal itu bisa mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

“Mosi tidak percaya yang disampaikan oleh guru-guru SMKN 2 Bojonegoro, harus segera mendapat tanggapan yang serius dari Dinas Pendidikan Bojonegoro. Sebab, jika tidak segera ditindak lanjuti, hal itu akan mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar sehingga yang paling dirugikan adalah siswa-siswi dan orang tua atau wali murid. Sehingga masalah ini, harus diselesaikan secepatnya,” tegasAli Fatihin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro Hanafi belum bisa dikonfirmasi karena menurut sumber yang layak dipercaya, dia sedang ada kegiatan di Luar Jawa. Sedangkan saat dihubungi via WhAtsapp (WA) nya, belum ada balasan. **(Kis/Puji).

Exit mobile version