Mengapa Masyarakat Bojonegoro Banyak Yang Tak Percaya, 17 Program Ngayomi Ngopeni Bakal Direalisasikan?

Sukisno

Bagikan

Kabar dari KPU Kabupaten Bojonegoro, Mengapa Masyarakat Bojonegoro Banyak Yang Tak Percaya, 17 Program Ngayomi Ngopeni Bakal Direalisasikan?, bahwa besok Senin tanggal 23 Juli 2018, surat dari Mahkamah Konstusi (MK) sudah diterima oleh KPU Kabupaten Bojonegoro. Surat tersebut menyampaikan tentang ada dan tidaknya gugatan masyarakat Bojonegoro, terhadap hasil Pilkada 2018 yang tekah digelar 27 Juni 2018 lalu.

Jika tak ada gugatan, maka pasangan bupati – wakil bupati terpilih dalam pemilihan Bupati – Wakil Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah – Drs H Budi Irawanto,M.Pd (Anna – Wawan), bakal segera ditetapkan. Dimana, terhitung paling lambat 3 (tiga) hari, saat diterimanya surat dari MK Paslon yang biasa disebut Anna – Wawan itu, harus sudah ditetapkan. Setelah ditetapkan, akan dijadwalkan untuk pelantikan Bupati – Wakil Bupati Bojonegoro terpilih tersebut.

Kenapa penulis, membuat judul mengapa masyarakat Bojonegoro, banyak tak mempercayai 17 Program Paslon Bupati – Wakil Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah – Drs H Budi Irawanto,M.Pd, yang disampaikan dalam visi misinya saat kampanye di Pilkada 2018 lalu.

Mereka yang tak percaya dengan 17 Program Ngayomi Ngopeni, mesthinya mereka yang tak mendukung paslon Anna – Wawan. Bisa jadi mereka adalah pendukung tiga paslon lain, yang turut berlaga dalam pesta demokrasi tingkat kabupaten itu tetapi belum beruntung.

Bisa jadi, masyarakat tak percaya dengan program Anna – Wawan itu, sebab sebelumnya di era pemerintahan bupati Suyoto, hampir semua visi misinya tak dijalankan atau tak direalisasikan. Sebut saja, jalan mulus di Bojonegoro, pendidikan gratis, pengentasan kemiskinan, yang menjadi program andalannya tak berjalan dengan baik alias gatot (gagal total).

Jalan poros kecamatan atau jalan kabupaten saat Suyoto menjabat selama 2 (dua) periode, belum juga terselesaikan. Data yang selalu di release Dinas PU Bina Marga Bojonegoro tak sesuai dengan realita di lapangan. Bahkan, bisa dibilang hingga jabatan Kang Yoto berakhir tersebut, masih ada separo lebih jalan kabupaten Bojonegoro yang kondisinya rusak ringan hingga rusak berat.

Baca juga :  Pengendara Sepeda motor Honda Beat Diseruduk Honda Vario, di…

KPM Plus yang termasuk 17 Program Ngayomi Ngpeni Bupati – Wakil Bupati Bojonegoro terpilih DR Hj Anna Mu’awanah – Drs H Budi Irawanto,M.Pd (Anna – Wawan).

Begitu juga dengan program jalan paving yang dulu dianggap “Matoh” itu, sekarang kondisi sudah banyak yang rusak, bergelombang, morat-marit atau yang biasa disebut “paving njepat”. Jalan paving yang dulu diunggulkan itu, akhirnya sudah mulai dibongkar dan diganti dengan jalan cor, seperti halnya yang ada di Jalur Baureno – Kepohbaru, turut Dusun Poluju, Desa Baureno, Kecamatan Baureno, beberapa waktu yang lalu.

Pendidikan gratis yang dicanangkan Kang Yoto juga hanya isapan jempol belaka. Sebab, selama memimpin Bojonegoro, dia membiarkan oknum kepala sekolah atau oknum guru menarik iuran siswa yang cukup tinggi dan bisa dibilang mencekik leher, namun Kang Yoto hanya diam saja.

Untuk menutupi kegagalannya itu, kemudian Kang Yoto memberikan Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan dalam tiga tahun berjalan ini. Hanya saja, dana yang diterima itu, masih tidak sesuai dengan kebutuhan biaya pendidikan yang dibutuhkan oleh siswa tersebut.

10 tahun yang lalu, APBD Bojonegoro baru Rp 814 miliar dan kini sudah meningkat menjadi Rp 3,4 triliun. Namun peningkatan pembangunan itu, tak sesuai dengan peningkatan anggaran yang dimiliki Kabupaten Bojonegoro. Penulis, tidak mengatakan Kang Yoto itu telah melakukan korupsi, karena hingga kini korupsi yang dilakukan Kang Yoto juga belum terbukti. Akan tetapi, yang perlu digaris bawahi adalah kurang tepatnya pemanfaatan anggaran Bojonegoro tersebut.

Seperti halnya dengan peningkatan keuangan daerah tak sebanding dengan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Dulu, di awal mencalonkan bupati Bojonegoro Kang Yoto membuat Kaos yang bertuliskan “APBDne Dhuwur Rakyate Ora Makmur”. Padahal, saat itu kekuatan keuangan Bojonegoro belum mencapai Rp 1 triliun.

Kini, dengan APBD sudah mencapai angka 3 triliun lebih, kondisi masyarakat Bojonegoro juga belum makmur. Bahkan, Kabupaten Bojonegoro berada di rangking 11 Kabupaten/Kota termiskin di Jawa Timur. Dari 38 Kabupaten/Kota, Bojonegoro berada di urutan 11, padahal APBD Bojonegoro cukup tinggi dan berada di urutan ke-3 di Jawa timur, setelah Kota Surabaya dan Malang.

Dalam kepemimpinan Kang Yoto selama 2 periode, tak pernah kita dengar ada program pengentasan kemiskinan. Tak ada program bedah rumah yang berasal dari visi misi Kang Yoto untuk mensejahterakan masyarakat Bojonegoro itu. Sehingga, bisa dibilang tak ada action Kang Yoto kala itu, untuk mengentaskan kemiskinan di Bojonegoro. Jadi pantas, jika masyarakat Bojonegoro masih miskin, padahal duit Bojonegoro cukup banyak.

Baca juga :  3 Warga Kedungadem, Diringkus Polisi Saat Asyik Main Judi…

17 Program Ngayomi Ngpeni yang bakal direalisasikan oleh Bupati – Wakil Bupati Bojonegoro terpilih DR Hj Anna Mu’awanah – Drs H Budi Irawanto,M.Pd, selama 5 tahun berjalan.

Program keterbukaan yang dicanangkan dalam Dialog Interaktif, belakangan juga sepi pengunjung. Dialog hanya diikuti oleh para pejabat Pemkab yang digilir wajib hadir dan ditambah dengan relawan Kang Yoto itu. Sering mempertanyakan realisasi visi misi Kang Yoto akan tetapi tak pernah ada realisasinya, sehingga membuat masyarakat jenuh.

Masyarakat yang mengadukan persoalan yang ada di masyarakat tak pernah ditanggapi. Termasuk, usulan pembangunan jalan poros kecamatan juga tak pernah digubris. Kang Yoto lebih enjoy dengan caranya sendiri tanpa mengindahkan usul, saran dan masukan dari masyarakat yang telah hadir di Dialog Interaktif yang digelar setiap hari Jum’at siang itu.

Beberapa hal di atas, membuat masyarakat Bojonegoro tak lagi percaya dengan visi misi calon bupati – wakil bupati Bojonegoro, termasuk tak mempercayai adanya 17 Program Ngayomi Ngopeni Paslon Anna – Wawan, yang bakal direalisasikan itu.

Beberapa berita menyebutkan, Paslon Bupati – Wakil Bupati Bojonegoro terpilih DR Hj Anna Mu’awanah – Drs H Budi Irawanto,M.Pd, menyampaikan jika akan merealisasikan program-programnya, banyak masyarakat yang tak mempercayainya dan terkesan apatis. Sebab, 10 tahun, di era Kang Yoto, masyarakat tak mendengar jika Kang Yoto telah merealisasikan visi misinya. Kang Yoto berkelit jika jajni politik yang pernah dibuatnya itu hanya janji politik dan bisa diingkari. Jika mau pinjam istilah Jonegaran, Kang Yoto kuwi sak karepe dhewe.

Menjelang penetapan Paslon Anna – Wawan, dan segera dilantik secara serentak di Pemprov Jatim di Surabaya, yang jadwalnya segera dibuat. Kita seharusnya memberikan kepercayaan kepada Bu Anna dan Mas Wawan, untuk menahkodai Kabupaten Bojonegoro ini. Karena keduanya telah terpilih dalam pilkada yang sangat demokratis.

Kita kawal bupati – wakil bupati yang telah membuat 17 Program yang arahnya untuk menuju kesejahteraan masyarakat di Kota Ledre ini. Kini, Tim Transisi Anna – Wawan, sudah berkoordinasi untuk memasukkan 17 Program ke dalam KUA PPAS R-APBD Bojonegoro Tahun 2019 mendatang. Tim Transisi Anna – Wawan telah melakukan komunikasi untuk perencanaan APBD 2019 yang disinergikan dengan 17 Program Ngayomi Ngopeni milik Anna – Wawan itu.

Seperti yang telah diberitakan Media Online: rakyatnesia.com, bahwa Paslon Anna – Wawan, bakal merealisasikan 17 program selama 5 (lima) tahun berjalan. Ada program yang mendesak dan perlu dilaksanakan seperti kerusakan jalan poros kecamatan yang harus segera dilaksanakan pembangunannya.

Biaya pendidikan gratis yang bisa meniru program Pemkot Surabaya. Dimana, sekolah di Kota Surabaya bisa gratis alias tidak bayar sama sekali. Sebab, anggaran pendidikan disokong oleh APBD Kota Surabaya. Jika diterapkan di Kabupaten Bojonegoro, kemungkinan besar duit Bojonegoro, juga sudah mampu untuk membayar biaya sekolah sehingga anak-anak bisa sekolah dengan gratis.

Dana APBD Bojonegoro yang 3 triliun lebih itu, sudah bisa dimafaatkan untuk memakmurkan warganya, jika bisa dimanfaatkan dengan baik. Asalkan duit itu tidak dikorupsi oleh para pemegang kekuasaan dan harus dilaksanakan tepat sasaran.

Mari kita berikan kepercayaan kepada Bu Anna dan Mas Wawan, untuk memimpin Bojonegoro untuk lima tahun ke depan, dengan merealisasikan 17 Program Ngayomi Ngopeni itu. Kita kawal, pemerintahan duet Anna – Wawan, agar bisa berjalan dengan baik. Sebagai bagian dari masyarakat Bojonegoro, jika mereka salah dan khilaf mari kita tegur dan diingatkan.

Semoga, aka ada perubahan di Kabupaten Bojonegoro ini sesuai dengan janji Anna – Wawan, untuk merubah Bojonegoro agar lebih baik. Bisa melayani masyarakat dengan baik dan mampu membangun Bojonegoro agar lebih maju dan masyarakatnya bisa sejahtera.

Semoga dan semoga…

Penulis: Sukisno

Pemimpin Redaksi Media Online: rakyatnesia.com
Telpon/WA: 081 216 774 836

 

Program Ngayomi Ngopeni

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar