Kronologi Penggali Sumur di Tlogohaji, Sumberrejo, Yang Tertimbun Tanah Hingga 3 Hari Baru Berhasil Dievakuasi

Sukisno

Kronologi Penggali Sumur di Tlogohaji, Sumberrejo, Yang Tertimbun Tanah Hingga 3 Hari Baru Berhasil Dievakuasi
Bagikan

BOJONEGORO (RAKYATNESIA.COM) – Naas dialami Saki (48) seorang warga Dusun Tawang, Desa Tlogohaji, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojoegoro, Jawa timur, yang meninggal dunia setelah tertimbun material tanah saat menggali sumur, Minggu, (19/7/2020) sekira pukul 15:45 WIB.

Peristiwa itu berawal saat Saki bekerja memperbaiki sumur gali di rumah Supriyanto, yang juga masih tetangganya itu. Sebelumnya Saki sudah mengerjakan perbaikan sumur itu dan di hari Minggu (19/7/020), dia mulai bekerja sekira pukul 07:30 WIB. Dalam pengerjannya itu, Saki dibantu oleh Sardi.

Kapolsek Sumberrejo AKP Imam Hanafi kepada para awak media saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan bahwa evakuasi korban sudah dilaksanakan sejak kejadian di hari Minggu tangga 19 Juli lalu dan korban baru bisa dtemukan dan dievakuasi Selasa tanggal 21 Juli 2020 sekira pukul 10:00 WIB.

“Mayat korban sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dilakukan pemeriksaan medis,” demikian dikatakan Kapolsek Sumberrejo AKP Imam Kanafi, Selasa (21/7/2020).

Dijelaskan, kronologi kejadian Saki (48) yang tertimbun material di dalam sumur milik Supriyanto di Dusun Tawang, Desa Tlogohaji, Sumberrejo itu berawal saat hari Minggu tanggal 19 Juli 2020 sekira pukul 07:30 WIB, Saki melanjutkan pengerjaan pembuatan sumur gali itu.

Baca Juga  Gara - Gara video viral tante Di Dood, Cinta terlarang Karena Check in

Saat itu, Saki sedang bekerja menggali tanah di dalam sumur sedangkan Sardi yang membantu pekerjaan itu dan pemilik sumur yaitu Supriyanto sedang berada di atas, menarik timba yang berisi tanah galian dan melayani kebutuhan korban saat berada di dalam sumur itu.

“Usai beristirahat, pekerjaan dilanjutkan lagi sekira pukul 13:00 WB. Seperti biasa, Saki masuk ke dalam sumur lagi, kemudian Sardi menarik timba berisi galian tanah dari dalam sumur dengan dibantu Supriyanto berada di atas bibir sumur itu,” ungkap AKP Imam Hanafi.

Selanjutnya, sekira pukul 15:20 WIB, penggalian sumur masih dilakukan dengan kedalaman mencapai 9 meter dan terpasang 18 deker, setelah terpasang 18 deker. Karena waktu kerja hampir selesai, Sardi meminta ke Saki untuk segera beristirahat karena sudah masuk jam pulang. Namun Saki blang, jika pekerjaan tinggal sedikit lagi dan mau diseleseikan sekalian.

Baca Juga  Cerita Pendek Suami Istri, Perselingkuhan Yang Panas Dan Bikin Viral

Saat Saki melanjutkan penggalian tanah itu, tiba-tiba terdengar teriakan suara Saki dari dalam sumur yang memberitahukan jika tanah di dalam sumur bergerak. Mendengar omongan itu, membuat Sardi meminta agar Saki memegang tali timba untuk segera ditarik ke atas.

Selanjutnya, Sardi dan dibantu Supriyanto bersama-sama menarik tali agar Saki segera keluar dari sumur itu. Namun, baru sekitar 2 kali tarikan itu, terdengar korban meneriakan kalimat takbir sebanyak 2 kali bersamaan itu terdengar suara tanah longsor dan terjadi pergerakan deker turun ke bawah hingga mencapai 20 centi meter.

Sardi dan Supriyanto berusaha memanggil-manggil Saki yang juga korban tertimbun galian sumur itu dan ternyata sudah tak ada jawaban dari Korban. Mengetahui kejadian tersebut, membuat Supriyanto bergegas melaporkan kejadian naas itu ke Pemerintah desa (Pemdes) Tlogohaji, yang kemudian laporanya diteruskan ke Mapolsek Sumberrejo dan BPBD Bojonegoro.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bojonegoro Nadhif Ulfia melalui Kasi Kesiapsiagaan Bencana Eko Susanto membenarkan jika adanya kesulitan dalam pelaksanaan evakuasi korban karena tanahnya labil atau tanah gerak.

Baca Juga  Cerita Pendek Suami Istri, Perselingkuhan Yang Panas Dan Bikin Viral

“Karena tanahnya gerak dan selalu longsor hingga kta buatkan penahan tanah dari bambu dan sesek (kepang). Setelah evakuasi manual tak bisa selanjutnya kita lakukan evakuasi dengan menggunakan alat berat yaitu eksavator,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Eko itu.

Masih menurut Pak Eko, berkat kerja keras Tim SAR Gabungan dan bantuan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Alam (PU SDA) sehingga korban bisa ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi alias sudah meninggal dunia.

“Banyaknya warga yang berkerumun untuk melihat proses evakuasi juga sangat menghambat mobilitas yang dilakukan tim evakuasi tersebut,” keluh Pak Eko.

Adapun unsur yang terlibat dalam evakuasi korban, yakni, Tim BPBD Bojonegoro, Petugas Damkar, TNI, POLRI, Satpol PP, Perangkat Desa Tlogohaji dan Staf Kecamatan Sumberrejo,   Dinas PU SDA dan Tim dari USSAR Pasuruan.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read