Mangkrak, Pembangunan Jalan Usaha Tani Desa Talok, Kalitidu
BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, menyerap ADD (Anggaran Dana Desa) tahun 2022 lalu, yang dikerjakan di tahun anggaran 2023 ini.
JUT Talok pembangunanya dilaksanakan secara DPAL (Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan. Dimana, DPAL adalah dokumen yang memuat kegiatan, anggaran dan rencana penarikan dana untuk kegiatan lanjutan yang anggarannya berasal dari SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) tahun anggaran sebelumnya.
Sejak Januari – Juli, pembangunan jalan usaha tani tersebut belum juga terselesaikan. Bahkan dari hasil investigasi Kamis (20/7/2023) sekira pukul 14:15 WIB, di lokasi Pembangunan JUT yang berada di persawahan tepatnya di Dusun Sidodadi, Desa Talok, tak ditemukan pekerja.
Di lokasi pembangunan JUT sebelah timur, ada gundukan tanah yang dipakai untuk menguruk JUT dan ada pasir satu gundukan dan batu kricak juga satu gundukan,
Kondisi jalan usaha tani, baru ditata batu kumbung di kanan-kiri dan beberapa puluh meter yang sebelah utara slupnya sudah di cor. Sedangkan batu kumbung di sebelah selatan belum di cor, namun beberapa puluh meter sudah siap dilakukan pengecoran.
Di bagian tengah belum di cor dan masih berupa tanah liat bahkan sebelah tengah masih ditumbuhi rumput yang subur. Di sebelah timur, terlihat didatangkan tanah yang dipakai untuk menguruk jalan yang baru beberapa puluh meter saja.
Jalan dengan lebar 2,5 meter dan panjang 245 meter itu, yang menelan dana sebesar Rp 165 juta tersebut, hingga kini belum juga dilanjutkan pengerjaannya alias mangkrak. Hal itu terbukti dengan tidak adanya pekerja baik tukang maupun kuli di lokasi pembangunan JUT tersebut.
Di sisi barat, malah baru ada pathok-pathok dari kayu dan penyekat sawah (galengan, Jawa red) yang belum diurug. Sedangkan, di utara Sendang terdapat tumpukan material yakni, batu kumbung, ada gundukan pasir dan gundukan batu kricak.
Praktis pelaksanaan pengerjaan proyek JUT Desa Talok selama 7 (tujuh) bulan, yakni, sejak Januari hingga berita ini diunggah tanggal 21 Juli 2023, pembangunan belum juga terselesaikan.
Dana ADD yang bersumber dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang dikucurkan ke Pemdes Talok itu belum bisa dimanfaatkan dengan baik, terbukti pembangunan JUT yang tak kunjung diselesaikan.
Dimana, salah satu tujuan dibangun JUT adalah untuk memberikan kemudahan kepada petani dengan membangun jalan di persawahan agar para petani bisa dengan mudah mengangkut hasil panen dengan mereka.
Salah seorang warga Talok TB (55) kepada wartawan media ini membenarkan jika pembangunan terhenti dan akhir-akhir ini tak terlihat ada pengerjaan jalan usaha tani itu.
“Nggih pak, nggarape sampun mandek, ketingale mboten wonten sing merdamel ten mriku : Iya pak, pengerjaan proyek memang terhenti, kelihatabya sudah tidak ada yang bekerja di lokasi situ,” katanya dengan logat Jawanya yang masih kenthal, Kamis (20/7/2023).
Sementara itu, Kepala Desa Talok H. Samudi saat ditemui di Kantor Desa Talok Jum’at (21/7/2023) mengatakan, bahwa pembangunan JUT akan segera dilanjutkan. Masih ada waktu hingga akhir tahun 2023.
“Masih banyak waktu untuk menyelesaikan pembangunan JUT DesaTalok ini. Jika tidak bisa terselesaikan kan bisa dimasukkan di P-APBDes Talok 2023, sehingga masih ada waktu hingga akhir tahun 2023 ini,” kata H. Samudi menegaskan.
Lanjut H. Samudi, sebetulnya pengerjaan JUT itu tidak butuh waktu yang lama, pihaknya optimis akan segera melanjutkan pembangunan JUT tersebut dan bisa segera menyelesaikannya.
**(Kis/Red).
