Arief Januarso Menjadi Pendaftar Pertama Bacabup di Partai Hanura Bojonegoro

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Satu lagi, Partai politik (parpol) di Kabupaten Bojonegoro yang membuka pendaftaran bakal calon bupati – bakal calon wakil bupati dalam pilkada 2018 mendatang. Kali ini, giliran DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang berada di Jl Kolonel Sugiono 86 C Bojonegoro, Jawa timur, yang membuka pendaftaran, Rabu (19/7/2017).

Dalam pembukaan pendaftaran bakal calon bupati – bakal calon wakil bupati Partai Hanura dalam pilkada 2018, dihadiri oleh Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bojonegoro Muhammad Mashadi dan pengurus lainnya, serta Tim Pemenangan Pemilu Partai Hanura Kabupaten Bojonegoeo Dedi Agustono.

Dalam kata sambutanya, Ketua DPC Hanura mengatakan bahwa dirinya membuka pendaftaran bertujuan untuk membuka komunikasi dengan partai langsung untuk mengusung calon bupati – calon wakil bupati dalam Pilkada 2018 mendatang.

“Semua parpol di Kabupaten Bojonegoro ini, tak ada yang mencukupi kuota untuk mencalonkan pasangan calon bupati – calon wakil bupati, sehingga kami (DPC Hanura Bojonegoro) perlu membangun komunikasi dengan partai lain untuk berkoalisi,” tegas pria asal Kedungadem itu, Rabu (19/7/2017).

Ditambahkan, untuk mendaftarkan diri sebagai bacabup-bacawabup di Partai Hanura Bojonegoro dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 10 juta. Dana sebesar itu, diperuntukkan membiayai survey internal partai untuk menentukan siapa cabup-cawabup yang layak diusung melalui Partai yang didirikan oleh Jendral (Purn) Wiranto tersebut.

Dalam kesempatan itu, langsung ada seorang pendaftar di Partai Hanura Bojonegoro yaitu Arief Januarso,S.Sos,M.Si, sekaligus merupakan pendaftar pertama. Pria yang juga tokoh muda Bojonegoro yang aktif sebagai Ketua Yayasan Soejitno yang mengelola Universitas Bojonegoro (Unigoro) itu, bersama rombongan mendatangi kantor DPC Hanura Bojonegoro dan langsung mengambil formulir pendaftaran.

Kepada para awak media Mas Ayik – panggilan akrab, Arief Januarso,S.Sos,M.Si, biasa disapa – mengatakan, mengapa dirinya mendaftarkan diri ke Partai Hanura, karena menurutnya di Bojonegoro tak ada partai yang mencukupi 20 persen atau 10 kursi sebagai syarat untuk mencalonkan sebagai pasangan bupati-wakil bupati dalam pilkada 2018 mendatang.

“Karena tak ada partai yang mencukupi kuota untuk mengusung bacabup-bacawabup, makanya saya mendaftar lagi di Partai Hanura. Sebelumnya, saya sudah mendaftar di PDI Perjuangan dan di Partai Nasdem,” ungkap Mas Ayik.

Menurutnya, dengan mendaftarkan diri sebagai bacabup di Partai Hanura, merupakan bentuk keseriusannya untuk berlaga dalam kancah Pilkada 2018 untuk menuju Pendopo Malowopati Bojonegoro. **(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar