Curi Perhatian di Piala Dunia 2018, Ini Sosok Presiden Kroasia

Sukisno

Bagikan

MOSKOW – Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarovic, mencuri perhatian selama Piala Dunia 2018 di Rusia, apalagi setelah timnas Kroasia melaju ke final meski terpaksa tumbang 4-2 oleh Prancis. Dukungan Grabar-Kitarovic selama Piala Dunia telah membuat netizan membuat banyak meme, sering membandingkannya dengan para pemimpin negara yang dimainkan Kroasia.

Dilansir dari Heavy.com, 16 Juli 2018, Kolinda Grabar-Kitarovic lahir pada 29 April 1968 di Rijeka, Kroasia, dari pasangan Dubravka dan Branko Grabar. Grabar-Kitarovic meraih gelar sarjana di Universitas Zagreb, dan mendapatkan gelar Master di universitas yang sama.

Sebelum kepresidenannya, Grabar-Kitarovic telah memiliki banyak posisi yang diperhitungkan, termasuk Menteri Luar Negeri dan Integrasi Eropa serta Asisten Sekretaris Jenderal untuk Diplomasi Publik di NATO.

Kolinda Grabar-Kitarovic merayakan kemenangannya bersama suaminya, Jakov Kitarovic, usai penghitungan suara pemilihan presiden Kroasia di Zagreb, 11 Januari 2015. REUTERS/Antonio Bronic

Kolinda Grabar-Kitarovic menjadi presiden perempuan pertama Kroasia pada 2015 sekaligus termuda dalam sejarah Kroasia. Dalam kemenangan tipis atas Ivo Josipovic, Grabar-Kitarovic. Grabar-Kitarovic meraih 50,5 persen suara. Dia adalah bagian dari partai Uni Demokratik Kroasia yang konservatif secara politis.

“Saya tidak akan membiarkan siapa pun mengatakan kepada saya bahwa Kroasia tidak akan makmur dan kaya,” kata Grabar-Kitarovic setelah dia terpilih.

Sama seperti Kolinda Grabar-Kitarovic membuat sejarah sebagai presiden perempuan Kroasia pertama, suaminya, Jakov Kitarovic, menjadi pria pertama yang menduduki posisi Bapak Negara di Kroasia. Pada 2010, Kitarovic menuai kontroversi setelah diduga menggunakan mobil kedutaan Kroasia untuk keperluan pribadi. Kitarovic lulus dari Universitas Zagreb dari Fakultas Teknik Elektro dan Komputer. Dia juga memiliki gelar sarjana dari Universitas Rjeka.

Kitarovic menerima pekerjaan dengan AD Plasika pada tahun 2016, sebagai Penasihat Keamanan untuk perusahaan, yang merupakan produsen plastik terbesar di Kroasia untuk industri otomotif. Kitarovic sebelumnya adalah konsultan IT untuk Reversing Labs.

Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovic menghadiakan T-shirt kepada presiden Rusia Vladimir Putin beberapa jam sebelum pertandingan final Piala Dunia 2018 antara tim nasional Kroasia melawan tim nasional Prancis. [CHANNEL NEWS ASIA]Pasangan ini memiliki dua anak, Katarina dan Luka. Katarina adalah pemain skater juara nasional junior berusia 17 tahun.

Pemilu bersejarah Grabar-Kitarovic membuatnya meraih banyak penghargaan di seluruh dunia. Pada 2017, Forbes mendaftarkannya di urutan ke-39 dalam daftar perempuan paling berpengaruh di dunia.

Dalam perehalatan Piala Dunia 2018 di Rusia, Kolinda Grabar-Kitarovic telah mencuri perhatian, bukan hanya sosoknya yang kerap tampil mendukung timnas, namun ternyata ia terbang ke Rusia menggunakan kelas ekonomi untuk menikmati perayaan Piala Dunia 2018.

Daripada menonton pertandingan dari suite, presiden Kroasia lebih suka menonton pertandingan dari tribun seperti penggemar biasa.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarovic, saat penyerahan gelar Piala Dunia 2018 di stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, 15 Juli 2018. REUTERS/Darren Staples

“Tim berada di bawah banyak tekanan, tetapi kami mendukungnya, dan semuanya berjalan baik. Saya ingin menunjukkan bahwa saya juga pemandu sorak seperti orang lain, untuk mendukung tim dalam lingkaran penggemar di tribun. Saya mengenakan T-shirt dengan simbol nasional, meskipun kode berpakaian di area VIP, di mana gaun panjang biasanya diterima, tidak akan memungkinkan saya untuk mengenakan gaun seperti itu.” kata Grabar-Kitarovic.

Grabar-Kitarovic senang kemenangannya dalam pemilu sangat berarti bagi para perempuan Kroasia, namun dia tidak menganggap dirinya seorang feminis. Dalam sebuah wawancara dengan Euro News, dia menjelaskan bagaimana dia menginginkan kesetaraan untuk semua orang.

“Saya bukan feminis. Saya adalah orang yang hanya ingin melihat kesetaraan, perlakuan yang sama untuk semua orang. Jadi ya, saya akan mendorong agenda mempromosikan perempuan dalam bisnis, dan dalam kehidupan politik dan sosial, dalam kehidupan publik, tetapi itu tidak berarti bahwa saya ingin perempuan diuntungkan dengan cara apa pun, saya hanya ingin kesempatan yang sama untuk semua orang,” tutur Kolinda Grabar-Kitarovic, yang fasih berbicara bahasa Inggris, Spanyol, Portugis selain bahasa Kroasia. Bahkan ia memiliki penguasaan bahasa Italia, Perancis dan Jerman yang baik.

Sumber: Tempo.com

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar