Tenaga Kesehatan di Bojonegoro Peroleh Layanan Telekonseling Gratis

Sukisno

Bagikan

BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) -Tim konseling RSUD Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro memberi telekonseling gratis bagi tenaga kesehatan (nakes) di wilayahnya. Langkah ini sebagai upaya menjaga kesehatan mental nakes yang menjadi garda terdepan yang berjuang memerangi Covid-19.

Layanan konseling buka mulai Senin hingga Jumat. Sesi pertama pada pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB dan sesi kedua pukul 18.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Psikiater RSUD Sosodoro Djatikoesome dr. Utami Sanjaya, Sp.KJ mengatakan, keterbatasan tenaga konseling membuat jasa telekonseling diperuntukkan bagi nakes saja. Sementara bagi masyarakat, bisa konsultasi dengan cara datang ke poli atau melalui dokter yang merawat. 

“Sementara ini saya dan tim konseling RSUD Bojonegoro ini, kegiatannya membuka konseling untuk nakes sebagai garda terdepan Covid-19 yang mengalami stress psikologis terkait pandemi ini,” ujarnya Kamis (15/7/2021).

Dokter Utami menjelaskan, tanda-tanda stres dapat dilihat dari munculnya kecemasan, ketakutan akan penyakit, mood yang menurun dan semangat terganggu sehingga mempengaruhi aktifitas harian.

Lanjut Dr Utami, jika tanda-tanda tersebut berlanjut bisa mengarah ke psikosomatis. Artinya, ada keluhan-keluhan di badan yang secara fisik sebenarnya normal.

“Untuk antisipasi bisa positif thingking, melakukan aktifitas yang menyenangkan, menghindari terlalu sering melihat berita tentang Covid-19, berolahraga teratur dan aktifitas lainnya,” ungkap Dr Utami, Kamis (15/7/2021).

Ditambahkan, untuk pengobatan ringan cukup dengan latihan relaksasi nafas dan sugesti positif. Jika sampai mengganggu baru ke dokter atau tenaga profesi kesehatan mental untuk mendapatkan pengobatan.

Ia juga mengatakan, ada beberapa nakes yang telah menggunakan layanan jasa telekonseling ini.

“Harapan ke depan semakin banyak masyarakat yang mau berkonsultasi terkait kondisi mental sehingga kondisi mental masyarakat semakin baik. Sehingga dapat menghapuskan stigma bahwa konseling kesehatan mental ini bukan hal yang memalukan,” katanya menegaskan.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read