Petani Dander Bojonegoro, Menyukai Menanam Kacang tanah Karena Cocok

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Iklim wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, saat ini sedang berada di musim kemarau. Sehingga usai panen padi, lahan mereka banyak yang ditanami tembakau dan berbagai tanaman polowijo.

Desa Dander, Kecamatan Dander, Bojonegoro, merupakan desa yang cocok ditanami kacang tanah. Hal itu, bisa dilihat dari banyak lahan sawah tadah hujan di situ, yang ditanami kacang tanah, dengan sistem tumpang sari tanaman jagung.

Samidi (65) petani yang tinggal di Desa Dander 28, merupakan salah satu petni yang gemar menanam kacang tanah. Menurutnya, kacang tanah itu mudah tanamnya dan mudah pulang merawatnya. Harganyapun cukup stabil di saat panen tiba.

“Tanamnya mudah dan perawatannya juga mudah, makanya saya selalu menanam kacang tanah usai tanah padi yang kedua atau pari walik’an. Harga jual kacang tanah juga cukup bagus, biasanya berkisar di angka Rp 10 ribu – 12 ribu untuk harga kacang kering per kilo gramnya,” tegas Samidi, saat ditemui rakyatnesia.com di lahan kacang tanah miliknya, Sabtu (14/7/2018) sore.

Ditambahkannya, tanaman kacang tanah miliknya itu, kini sudah berusia 5 minggu atau sebulan lebih seminggu. Saat ini, tanaman kacangnya sudah Nampak hijau dan subur dan sudah mulai berbunga.

Sebetulnya, ada kendala kekeringan pada tanaman kacang tanah miliknya. Hanya saja, hal itu dapat diatasi dengan menyalurkan air yang disedot melalui pompa air atau yang biasa disebut diesel yang berasal dari sumber air di sebelah selatan sawahnya.

“Kekeringan bisa diatasi, dengan cara membeli air dari pemilik pompa air yang disalurkan ke sawahnya untuk mengairi tanaman kacang atau istilahnya nggelep,” ungkapnya.

Dirinya berharap, agar tanaman kacang miliknya bisa panen seperti tahun-tahun sebelumnya. Dirinya, meyakini kacang tanah sangat cocok untuk ditanam di wilayah Dander, sehingga cukup menghasilkan.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar