BOJONEGORO (RAKYATNESIA.COM) – Musibah kebakaran kembali menimpa warga di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.
Kali ini, kebakaran menimpa rumah milik Lasih (45) seorang janda yang tinggal di Dusun Payak, Desa Purwoasri, RT 001, RW 001, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Senin (13/7/2020) sekira pukul 13:30 WIB.
Rumah yang dihuni 5 (lima) anggota keluarga itu, mengalami kebakaran diduga akibat adanya konsleting listrik di atap rumah. Pasalnya, korban sedang mencuci beras (mususi, Jawa red) dibawah, yang membuat kabel tersebut terkena air dan konslet.
Kebakaran dilaporkan k Pos Kota oleh perangkat desa setempat, sekira pukul 14:04 WIB dan Truk Fire Damkar tiba di lokasi kejadian sekira pukul 14:32 WIB. Lambannya, kedatangan mobil Damkar beserta personilnya itu diakibatkan jalan menuju lokasi banyak yang mengalami kerusakan dan bergelombang.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bojonegoro Ahmad Gunawan melalui Kabid Pemadaman Sukirno membenarkan adanya kebakaran rumah yang menimpa Lasih (45) seorang janda yang tinggal di Dusun Payak, Desa Purwoasri, RT 001, RW 001, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Senin (13/7/2020) sekira pukul 13:30 WIB.
“Alhamdulillah, kebakaran bisa dipadamkan sekitar pukul 15:15 WIB,” ungkap pria yang akrab disapa Mas Kirno itu.
Lanjut Mas Kirno, guna memadamkan kebakaran tersebut, pihak Dinas Damkar melalui Pos Kota menerjunkan 2 unit mobil dengan mengerahkan 8 personil dari Pos Kota dan dibantu masyarakat sekitar.
Masih menurut Mas Kirno, ditaksir kerugian mencapau Rp 40 juta, yang meliputi,
rumah ukuran 12 x 24 meter yang mengalami kebakaran sekitar 40 persen. Dimana, atap rumah depan ukuran 12 x 12 meter itu, habis terbakar beserta perabotan rumah tangga .
Adapun, material yang berhasil diselamatkan adalah 20 zak gabah dan rumah belakang ukuran yang berukuran 12 x 12 meter persegi.
unsur yang terlibat dalam membantu pemadaman, yakni, BPBD Bojonegoro, Polsek Sukosewu, Koramil Sukosewu, Satpol PP Kecamatan Sukosewu, Perangkat Desa Purwoasri, serta warga setempat.
**(Hariyono/Red).