Diduga Selingkuhi Polwan, Kapolres Pangkep AKBP Bambang Wijanarko Dicopot Kapolda

Sukisno

Bagikan

PANGKAJENE KEPULAUAN – Citra Korps Bhayangkara tercoreng usai peringatan HUT-nya ke-72, Ahad (1/7/2018).

Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bambang Wijanarko dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan.

Padahal, dia baru 7 bulan menjabat.

Bambang dilantik sebagai Kapolres Pangkep, Desember 2017 oleh Kapolda Sulsel, Irjen Umar Septono.

Dia menggantikan AKBP Edy Kurniawan.

Lalu, dicopot pada Juli 2018 dan digantikan AKBP Tulus Sinaga.

Pencopotan berdasarkan Surat Telegram Rahasia Kapolri bernomor ST/1679/VII/ KEP./2018.
Bambang kini “diparkir” di Mapolda Sulawesi Selatan tanpa jabatan.

Kenapa Bambang dicopot oleh Umar?

Umar mengatakan, Bambang melanggar disiplin sehingga dicopot.

“Karena dia pimpinan, sedikitpun apa-apa, yang dia buat tidak baik, ya kita segera mengganti dia,” kata Umar saat ditemui di Mapolda Sulawesi Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (10/7/2018).

Menurut Umar, tidak semestinya seorang pimpinan apalagi jabatannya adalah Kapolres melakukan kesalahan hingga mencoreng citra Polri.

Umar mengatakan secara tegas, jika ada Kapolres mencoreng citra Polri, maka tentu akan dilakukan sebuah tindakan tegas tanpa adanya kompromi dan pengecualian.

“Intinya tidak ada perlindungan, karena polisi sedang membangun citra Polri diterima masyarakat, malah ada yang mencoreng citra itu,” kata Umar.

Punya Istri

Bambang diduga selingkuh saat dia memiliki istri.

Saat lepas sambut di Mapolres Pangkep, dia juga didampingi istri sekaligus Ketua Bhayangkari Polres Pangkep.

Lepas sambut diwarnai isak tangis Bambang.

“Saya titip Polres Pangkep, yah. Mohon maafnya dari segala kesalahan yang saya perbuat selama ini,” ujarnya sambil menangis terisak, Selasa kemarin.

Saat jurnalis Tribun Timur, Munjiyah Dirga Ghazali berusaha mewawancarai Bambang untuk mendapatkan konfirmasi, dia tak bersedia dan menangis hingga meninggalkan Mapolres Pangkep.

“Kapolres Baik”

Sebelum meninggalkan Mapolres Pangkep, Bambang sempat diarak sambil digotong keliling halaman Mapolres.

Ini adalah bentuk penghargaan kepada beliau karena jasanya memimpin.

“Tidak ada Kapolres sebaik ini,” ujar polisi yang mengarak Bambang.

Bambang terlihat seperti terharu dan sesekali melempar senyum meski matanya lembab usai menangis.

Brigpol Ahmad Abrar Azis memiliki kenangan tersendiri dengan mantan atasannya itu,

Masih begitu lekat dalam ingatannya soal sosok Bambang yang mudah menebar senyum dan ramah.

“Bapak orangnya ramah, dia seperti bukan atasan kalau sama kami. Enak diajak curhat dan sudah seperti teman. Curhat apapun itu baik pribadi, masalah kantor maupun keluarga dia beri saran ke kami,” ujarnya Ahmad.

Abrar lalu menyeka air matanya mengenang mantan atasannya tersebut.

Sesekali dia berusaha untuk tidak menangis di hadapan jurnalis Tribun.
“Kami disini kehilangan sosok seperti beliau. Kalau marah, dia tidak tunjukkan, tapi dilihat dari mimik wajah saja,” ujarnya.

Dia berharap, Bambang dapat jauh lebih baik lagi dengan ide-ide briliannya dan inovasinya di tempat baru.

“Bapak juga punya ide-ide kreatif menyambut moment. Seperti moment Bhayangkara, 2 Juli 2018 laluu. Ada banyak lomba yang tidak biasa beliau gelar dan melibatkan seluruh personelnya,” kata Ahmad usai melepas kepergian Bambang.

Usai diarak, Bambang lalu meninggalkan Mapolres Pangkep.

Isak tangis kembali riuh terdengar tatkala sekumpulan anggota Bhayangkari histeris sambil mengucapkan selamat tinggal untuk Bambang dan istri. (*)

Sumber: Tribun Makasar.com

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar