DLH Bojonegoro Gelar Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan, Tentang Pendirian Bank Sampah

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, gelar acara Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Melalui Bank Sampah.

Acara yang digelar di Pendopo Malowopati yang berada di Kantor Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Selasa (9/7/2019) sore itu, dimaksudkan untuk memberdayakan perempuan dan peduli akan kebersihan lingkungan.

Acara dihadiri oleh Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah, Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro, Hanafi, Tokoh Perempuan Dr Hj Ifa Khoiria Ningrum,SE,MM yang juga Ketua PC Fatayat NU Bojonegoro, dan diikuti Ibu-ibu yang tergabung dalam jama’ah Fatayat Bojonegoro.

Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah dalam  kata sambutanya menyampaikan, bahwa dalam pengelolaan sampah, ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan.

Lanjut Bu Anna – demikian, BUpati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah, akrab disapa – tahap pertama yang perlud iperatiakan adalah memulai dari diri sendiri untuk sadar kebersihan lingkungan.

Yang kedua adalah dengan mengelola sampah tersebut. Sedangkan yang ketiga, dengan melihat nilai manfaat sampah tersebut. Keempat, kita lihat nilai rupiah yang terdapat pada sampah tersebut dan kelima kita gerakkan lingkungan sekitar kita untuk bersama-sama mengelola sampah.

Para peerta Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Melalui Bank Sampah, yang digelar di Pendopo Malowopati yang berada di Kantor Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Selasa (9/7/2019) sore

“Mudah-mudahan, ibu-ibu yang hadir sore ini menjadi penggerak Bojonegoro Resik di masing-masing desa. Dan selanjutnya pemkab Bojonegoro akan memberikan fasilitas sarana dan pra sarana untuk program ini dan mensupport duta Bojonegoro Resik ini,” ungkap Bu Anna.

Masih menurut Bu Anna, yang terpenting kita mulai dari diri sendiri. Dimana, dirinya telah beberapa kali membeikan contoh kepada ibu-ibu untuk memanfaatkan air leri (air bekas nasi) iu sebagai pupuk.

“Air sisa nasi itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Hal itu, masih saya lakukan hingga sat ini. Oleh sebab itu, saya mengajak agar sahabat-sahabati ini, untuk peduli lingkungan. Mari kita bersama-sama peduli lingkungan dengan cara mengelola sampah dengan baik,” tegas Bu Anna, Selasa (9/7/2019).

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Hj Nurul Azizah mengatakan, bahwa pihaknya berharap ke depan minimal dapat membentuk Satu Desa dengan Satu Bank Sampah (SDSB).

“kita akan kerja sama dengan pengepul sebagai pembeli sampah yang kita kelola. IbuBupati selaku penggerak langsung pemberdayaan perempuan ini, akan membimbing dan mensupport kegiatan ini,” kata Nurul Azizah dalam laporanya.

Lanjut Bu Nurul , sapaan akab Kepala DLH ini, bahwa di negara eropa, penggunaan kantong plastik telah diatur dalam aturan negara, sehingga masyarakat dibatasi penggunaannya.

“Untuk saat ini, di wilayah Kabupaten Bojonegoro ini, masalah sampah itu baru memasuki tahap pengelolaan penggunaan sampah, sehingga pemerintah akan bersama-sama dengan masyarakat dalam mengelola sampah tersebut,” tegasnya.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tags