Cegah Stunting, Persit Kodim Bojonegoro Ikuti Pelatihan Tim Pendamping Keluarga

Sukisno

Bagikan

BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Anggota Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) jajaran Kodim 0813 Bojonegoro, turut mengikuti pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) tingkat kecamatan tahun 2022.

Adapun penguatan kelembagaan bagi kader tim pendamping keluarga ini terselenggara di 60 titik yang berada di 28 kecamatan Se-Kabupaten Bojonegoro dilaksanakan dari tanggal 23 Juni hingga 8 Juli 2022.

Kabid Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS) Dinas P3AKB Kabupaten Bojonegoro, Supardi, S.Sos., Jum’at (8/7/2022), menyampaikan bahwa kegiatan dilaksanakan guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader dalam pendampingan keluarga.

Baca Juga  Gara - Gara video viral tante Di Dood, Cinta terlarang Karena Check in

Menurutnya, keberadaan TPK tersebut merupakan fakfor penting dalam penyelesaian masalah stunting di lingkup kecil di tingkat desa/kelurahan hingga keluarga.

“TPK ini merupakan ujung tombak dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bojonegoro, dan hal tersebut juga merupakan komitmen kita bersama untuk mengentaskan stunting yang selaras dengan program pemerintah pusat. Sehingga, tim pendamping keluarga ini perlu diberdayakan, diberikan support dan Sarana Prasarana (Sarpras) dalam melaksanakan tugas-tugasnya,” ungkapnya.

Terpisah, Pasiter Kodim 0813 Bojonegoro Kapten Inf Surahmat, menyampaikan bahwa kegiatan dilaksanakan untuk menindaklanjuti arahan Komando Atas, sekaligus juga wujud dukungan penuh terhadap program pemerintah dalam pencegahan stunting.

Baca Juga  Cerita Pendek Suami Istri, Perselingkuhan Yang Panas Dan Bikin Viral

Kapten Inf Surahmat menambahkan bahwa tujuannya agar anak-anak Indonesia khususnya di Bojonegoro ini dapat bertumbuh kembang secara optimal dan maksimal disertai dengan kampuan emosional, sosial, fisik yang siap untuk belajar, serta berinovasi dan berkompetisi ditingkat global.

“Permasalahan stunting ini menjadi perhatian semua pihak baik dari pemerintah pusat, daerah hingga ke desa. Sehingga, upaya pencegahannya harus dilakukan sedini mungkin (sebelum pernikahan) dan perlu sinergitas kita bersama agar terwujud SDM yang sehat, produktif, berkualitas, unggul dan tangguh,” kata Kapten Inf Surahmat menegaskan.

Baca Juga  Gara - Gara video viral tante Di Dood, Cinta terlarang Karena Check in

**(Sumber: Pendim 0813/Red).

Bagikan

Also Read