rakyatnesia.com – Timnas Inggris akhirnya berhasil kalahkan Jerman di babak 16 besar Euro 2020 berkat tujuh momen penting yang terjadi dalam pertemuan kedua tim di Stadion Wembley, Rabu (30/1).
The Three Lions berhasil wujudkan mimpi kemenangan atas rival lama mereka, Jerman, dini hari tadi. Gol Raheem Sterling dan Harry Kane membawa skuad asuhan Gareth Southgate itu melaju ke perempat-final dengan mengirim pulang Die Mannschaft.
Kemenangan itupun menjadi yang pertama kalinya sejak Inggris menang atas Jerman di final Piala Dunia 1966.
Di saat Timnas Inggris benar-benar layak meraih kemenangan dalam laga tersebut, ada beberapa momen penting yang terjadi dalam pertarungan di Wembley dini hari tadi.
Berikut ini tujuh momen penting yang membuat Inggris kalahkan Jerman dan akan bertemu Ukraina di perempat-final, seperti dilansir SunSport:
Pemilihan Tim
Southgate mengubah banyak hal untuk pertandingan ini, di antaranya dengan terapkan skema 3-5-2 dan turunkan bek sayap untuk hadapi tekanan dari sayap Timnas Jerman.
Ia terjunkan Kyle Walker sebagai salah satu dari tiga pemain belakangnya, bersama Harry Maguire dan John Stones, sementara Luke Shaw dan Kieran Trippier di kedua sisi sayap skuad Timnas Inggris. Dan, semuanya berhasil!
Jerman memang mendominasi di awal pertandingan, tapi laga itu sepertinya malah membuat mereka pada akhirnya merasa frustrasi. Pasalnya, Shaw dan Trippier tampak bekerja ekstra keras, di mana mereka sukses berikan umpan kunci pada Sterling dan Bukayo Saka yang berada di depan mereka.
Saka – si wonderkid Arsenal, tunjukkan permainan yang tenang, tapi itu dibantu dengan strategi tim yang sempurna di lapangan.
Walaupun Southgate gencar diminta untuk mainkan Jack Grealish, Phil Foden atau Jadon Sancho sebagai starter, namun pelatih Timnas Inggris berusia 51 tahun itu tahu betul siapa pemain tepat yang harus dimainkannya.
Penyelamatan Pickford vs Werner
The Three Lions akhirnya memiliki kiper papan atas dunia. Jordan Pickford tercatat belum pernah kebobolan satu gol pun di Euro 2020, di mana ia juga menjadi satu-satunya penjaga gawang di turnamen itu yang bisa mengklaimnya, di samping lakukan sejumlah penyelamatan penting saat hadapi Jerman.
Namun, yang paling penting adalah, saat kedua tim menutup babak pertama dengan skor kacamata.
Kai Havertz sodorkan umpan terobosan yang bagus untuk rekan satu timnya di Chelsea, Timo Werner, tapi upayanya yang berusaha menghancurkan gawang Timnas Inggris dengan cemerlang justru berhasil dibelokkan Pickford.
Stopper Everton itu kemudian dengan brilian berhasil membendung upaya Havertz dengan tip yang bagus di atas mistar juga.
Declan Rice Selamat dari Kartu Merah
Timnas Jerman memohon pada wasit yang mengawal jalannya laga, Danny Makkelie, untuk mengusir keluar Declan Rice atas pelanggaran yang dilakukan bintang West Ham tersebut di area terlarang saat laga baru berjalan delapan menit.
Makkelie sebenarnya tampak sudah menggenggam kartu merah di tangannya, tapi ternyata dia mencari kartu yang lain.
Leon Goretzka menjadi pemain yang ditabraknya hingga terjatuh, tapi untungnya wasit memutuskan Walker sebagai bek pelindung yang berusaha mengantisipasi peluang lawan mencetak gol.
Mitra lini tengah Rice, Kalvin Phillips, juga mendapat kartu kuning dalam pertandingan itu di babak pertama, tapi kedua pemain muda itu tunjukkan semangat luar biasa untuk menuntaskan pertarungan mereka.
Declan Rice tentunya merasa sangat berterima kasih karena dia hanya diberi kartu kuning, dan bukannya kartu merah yang sudah ada di tangan wasit.
Grealish yang Akhirnya Masuk Lapangan
Tepat ketika tampaknya Timnas Inggris mendapat hukuman yang menakutkan, Jack Grealish putuskan untuk menyelesaikannya. Suporter ingin melihat bintang Aston Villa itu bermain, dan saat Southgate akhirnya mengalah lalu memainkannya di menit 69, seketika laga menjadi berubah.
Grealish terlibat dalam terciptanya gol pembuka yang dibukukan Sterling, kemudian membantu sang kapten Harry Kane untuk akhirnya menggandakan skor The Three Lions.
Pertanyaannya kini, apakah Grealish seorang pemain yang berikan dampak yang diinginkan Inggris, atau seorang starter tertentu. Tapi hal itu tentunya hak Southgate untuk menentukan siapa pemain tepat yang harus dipilihnya.
Gol Raheem Sterling
Dia menjadi pemain Inggris yang berhasil mencetak gol ketiga dalam empat pertandingann di turnamen ini. Bintang Manchester City itupun menikmati permainan sempurnanya yang sangat terbantu oleh assist indah Luke Shaw.
Tiba-tiba para suporter yang menonton di dalam Wembley dan di layar televisi di seluruh negeri menyadari bahwa Southgate dan para pemainnya tak perlu lewati laga itu dengan penalti.
Manchester City baru-baru ini dikabarkan siap untuk tawarkan Sterling sebagai pemanis untuk kesepakatan transfer Harry Kane dari Tottenham. Menyaksikan permainan Sterling dalam turnamen ini, sepertinya hal itu mempertegas bahwa itu akan menjadi langkah konyol bagi City.
Thomas Muller Gagal Mencetak Gol
Salah satu pemimpin di sepak bola Jerman yang tampil konsisten dan menimbulkan kesulitan yang konstan di skuad Timnas Inggris, adalah Thomas Muller. Pemain ini gagal memanfaatkan peluang bagus untuk samakan kedudukan.
Setelah Sterling membawa Inggris unggul 1-0 di menit ke-75, Muller malah mendapat peluang instan untuk mengejar ketertinggalan timnya. Top skorer Timnas Inggris itu kehilangan bola yang berusaha dimanfaatkan bintang Bayern Munchen berusia 31 tahun itu.
Namun, bermain satu lawan satu melawan Pickford, tentunya tidak mudah bagi Muller. Tembakan Muller pun berhasil dicegah Pickford.
Gol Harry Kane
Bintang Tottenham itu lakoni turnamen yang panas, selain tak memulai pertandingan melawan Jerman dengan baik. Namun seperti anggota tim lainnya, Kane langsung mendapat dukungan Sterling.
Tiba-tiba ia berlari lebih cemerlang, hingga bek tengah Jerman kehilangan Kane. Setelah itu, tak ada pemandangan yang lebih baik saat melihat kapten Timnas Inggris itu membungkuk dan menyundul umpan silang Grealish yang sempurna. Bolanya berhasil melewati Manuel Neuer dan bersarang di gawang Jerman.
Suporter yang Sudah Kembali ke Wembley
Menyenangkan bisa melihat suporter kembali memenuhi stadion. Inggris pun punya keunggulan itu bahkan sebelum bola ditendang, – tetapi Anda akan dimaafkan jika lupa bahwa Wembley hanya setengah penuh.
Para suporter di dalam stadion berusaha memanfaatkannya sebaik mungkin, di mana mereka terus mendesak tim untuk melaju, tapi juga menerima saat para pemain Inggris tak menguasai bola.
“Rasanya seperti ada 140 ribu suporter di dalam Wembley pada hari itu, apalagi 40 ribu, dan tim memberikan responsnya pada mereka – terutama di babak kedua,” ujar legenda Inggris, Alan Shearer, kepada BBC.
sumber artikel : Gila bola.com