Showbiz Digempur Pedangdut Pendatang Baru, Begini Cara Nita Thalia Menjaga Eksistensi Rakyatnesia
[ad_1]
Rakyatnesia – Nita Thalia pedangdut yang cukup produktif menghasilkan album. Memulai karier sejak tahun 2000, nama Nita Thalia yang melejit berkat album pertamanya yang berjudul Kumis telah merilis 10 album sepanjang kariernya.
Di tengah gempuran pedangdut pendatang baru baik yang lahir dari ajang pencarian bakat TV maupun dari panggung ke panggung di daerah, Nita Thalia berusaha menjaga eksistensi dengan menghasilkan karya, minimal membuat single.
“Dengan membuat single atau album setiap tahunnya, penggemar kita di seluruh Indonesia bahkan luar negeri tidak kehilangan karya-karya yang biasa kita keluarkan,” jelas Nita Thalia saat wawancara virtual di Semangat Senin Indosiar baru-baru ini.
“Misalkan kemarin-kemarin kita sempat mengeluarkan single setiap tahun, jadi kalau tahun sekarang kita enggak mengeluarkan single kayaknya mereka (penggemar) akan kehilangan,” lanjutnya.
Di era serba digital kata wanita berusia 38 tahun ini merilis satu lagu saja sudah sangat bagus. Tidak seperti dulu. Di era kaset dan CD, ia harus bikin album untuk menjaga eksistensi.
“Dalam 1 album itu minimal 8 lagu, maksimal 12 lagu. Dan dulu, kan masih manual, zaman pita yang mutar itu, untuk 1 lagu bisa 1 minggu rekamannya,” cerita Nita.
“Di zaman digital ini serba dimudahkan. Kita mau promosi juga tidak kesulitan. Dulu, kan harus ada media promosi di televisi untuk menayangkan video klip kita, sekarang kita punya channel YouTube sendiri untuk menayangkan karya kita sendiri,” sambungnya lagi.
Saat ini di tengah pandemi, Nita Thalia hanya menerima tawaran pekerjaan di layar kaca. Tidak off air. Nita bersyukur pihak Indosiar memercayainya menjadi juri Liga Dangdut Indonesia dan mentor Bintang Pantura 6.
(Ind)
Penulis Indra Kurniawan
Editor Suyanto Soemohardjo
KOMENTAR
Komentar adalah tanggapan pribadi, bukan mewakili kebijakan redaksi Rakyatnesia. Kami berhak mengubah atau tidak menayangkan komentar yang mengandung kata-kata berbau pelecehan, intimidasi, dan SARA.
sumber artikel : Tabloid bintang.com