Tekno

Tekno Industri Game di Indonesia Masih Seksi Rakyatnesia

Jakarta, Rakyatnesia Industri game di seluruh dunia, termasuk Indonesia semakin berkembang pesat. Apalagi hadir beragam game dengan berbagai genre dan perangkat. Perangkat game yang sering digunakan untuk bermain game adalah PC/laptop, smartphone/tablet dan konsol game.

Asia menjadi salah satu kawasan yang menjanjikan untuk industri game, seperti developer game, device game, software game, provider, dan investor. Di Asia sendiri, kebutuhan konsumen akan game, turnamen esports, dan streaming semakin tingggi. Negara di benua Asia yang memiliki pasar game terkuat diantaranya Chinese Taipei, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Data terbaru Niko Partners menyebutkan bahwa pertumbuhan gamer yang menggunakan PC dan perangkat mobile terus meingkat hingga tahun 2024 mendatang. Di tahun 2019 lalu, jumlah gamers di 10 negara Kawasan Asia tersebut berjumlah 535 juta. Diperkirakan pada tahun 2024 mendatang, jumlah gamers di Kawasan Asia tersebut mencapai 826 juta.

Baca juga: Pengamat: PUBG dan Free Fire Tidak Perlu Diblokir

Untuk revenue dari industri gaming di 10 negara di Asia berjumlah USD 29,3 miliar atau setara Rp 426 triliun. Hingga tahun 2024 mendatang diprediksikan revenue di 10 negara tersebut terus meningkat, mencapai USD 42 miliar atau setara Rp 611 triliun.

Indonesia, India dan Thailand masih menjadi pasar yang seksi untuk industri game dengan pertumbuhan yang amat pesat. Mengacu pada data lain, dari Newzoo tahun 2020, Indonesia memperoleh revenue sebesar USD 1,74 miliar atau setara Rp 25 triliun dari industri game. Newzoo memprediksikan Indonesia akan terus mengalami kenaikan hingga 32.7% setiap tahunnya.

Menanggapi data tersebut, Redaksi Selular meminta tanggapan dari Ivan Chen selaku CEO Anantarupa Studios sekaligus CEO dan President CAKRA (Cipta Kreasi Indonesia) Association.

“Mengacu data dari oleh Niko Partners, 90% pemain game di Taiwan dan kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia lebih suka memainkan game-game competitive / e-sport. Sementara ekosistem e-sport Indonesia terus berkembang menjadi lebih baik,” ujar Ivan.

Ivan memprediksikan, kedepannya game bertema e-sport akan terus menjadi market leader.

“Walau game e-sport terus diminati masyarakat Indonesia, bukan berarti game lainnya mati. Sama seperti film, tidak ada satu genre yang menguasai semua pasar, masing-masing genre mempunyai pasarnya sendiri,” tutup Ivan.

sumber artikel : Selular. id

Dedi Suparman

Pecinta dunia berita entertainment dan berbagai macam film. Sudah menulis review berbagai macam film dan berita berita viral mengenai artis. Tulisan saya sudah dilihat dan disukai oleh banyak pembaca situs rakyatnesia.com

Related Articles

Back to top button