Tertabrak Kereta Api Penumpang Ambarawa di Pekuwon, Sumberejo, Membuat Warga Pilanggede, Balen ini, Terpental Hingga 5 Meter

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Kembali terjadi kecelakaan kereta api di perlintasan tanpa palang pintu, di rel ganda Dusun Prembugan, Desa Pekuwon, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Sabtu (29/6/2019) sekira pukul 11:15 WIB.

Peristiwa naas itu, dialami oleh Mulyadi (55) seorang warga Dusun Kaligede, Desa Pilanggede, RT 004, RW 001, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro.

Berdasarkan penuturan para saksi, bahwa saat itu korban mengendarai sepeda motor Smash type FK110 warna merah stirp hitam, dari arah utara menyeberang perlintasan tanpa palang pintu ke arah selatan.

Korban melintas di rel double track bagian utara selanjutnya melintasi rel di sebelah selatan. Pada saat yang bersamaan melaju kereta api Kereta Api penumpang Ambarawa CC 2010407, rangkaian 1.P.8K31M, dengan tonase 409 ton,  jurusan Semarang-Surabaya dari arah barat menuju ke arah timur.

Kontan saja, korban tertabrak kereta api yang dimasinisi Dwi Suliatiyanti (40) dan Asisten Masinis M. Supriyanto (39) yang keduanya berasal Depo Semarang itu, hingga membuat korban terpental sejauh 5 meter.

Kapolsek Sumberrejo AKP Imam Kanapi,SH, kepada para awak media membenarkan adanya kejadian naas, seorang bernama Mulyadi (55) asal Dusun Kaligede, Desa Pilanggede, RT 004, RW 001, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, tertabrak kereta api dengan TKP (Tempat Kejadian Perkara) di perlintasan tanpa palang pintu di Dusun Prembugan, Desa Pekuwon, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro, Jum’at (29/6/2019) sekira pukul 11:15 WIB.

Lanjut Kapolsek Sumberrejo, kejadian kecelakaan kereta api di perlintasan tanpa palang pintu tersebut, dilaporkan ke Mapolsek Sumberejo 5 menit setelah kejadian, yaitu Sabtu sekira pukul 11:20 WIB.

“Akibat kecelakaan kereta api tersebut, korban mengalami luka robek dibagian kepala bagian depan hingga membuat korban tak sadarkan diri. Selanjutnya, korban dievakuasi ke RSUD Sumberrejo untuk segera memperoleh perawatan medis,” ungkap Imam Kanapi.

Atas peristiwa itu, Imam Kanapi berpesan agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati saat melintasi perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu, agar tak mengalami nasib seperti yang dialami Mulyadi itu.

“Jika hendak melintasi rel kereta api sebaiknya berhenti dulu, lalu menoleh ke kiri dank e kanan. Jika dirasa suasana sudah aman, barulah melintas,” kata Imam Kanapi menegaskan.

Dalam kejadian naas tersebut, ada 3 (tiga) saksi, yakni, Yuliati (39) dan Eka (39) dan Basio yang ketiganya warga sekitar TKP, yaitu di Dusun Prembugan, Desa Pekuwon, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro itu.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read