rakyatnesia.com – Ada ekspektasi besar pada Bruno Fernandes di Euro 2020 ini setelah penampilannya yang luar biasa selama di Manchester United sejak kedatangannya pada Januari 2020 lalu.
Di sepanjang musim 2020/2021 ini, Bruno Fernandes tampil sebagai gelandang paling produkif di lima liga top Eropa dengan 28 gol dan 17 assist di semua kompetisi dalam 58 penampilan untuk Manchester United.
Dengan kreativitas dan produktivitas yang luar biasa semacam itu, playmaker berusia 26 tahun diharapkan meledak di Euro 2020 dan memimpin Portugal untuk mempertahankan gelar Euro yang mereka menangkan pada edisi 2016 lalu.
Gelandang Manchester United juga diharapkan akan menjadi pelayan yang luar biasa bagi lini depan Selecao das Quinas yang bermaterikan Cristiano Ronaldo, Andre Silva, Diogo Jota, dan Bernardo Silva.
Sayang di Euro 2020 ini performa Bruno Fernandes antiklimaks. Dia bahkan menjadi bulan-bulanan usai performa malas dan mengecewakan saat Portugal dipermalukan Jerman dalam kekalahan 2-4 di Allianz Arena di fase grup F mereka.
Karena performa yang buruk itu, mantan bintang Sporting CP kemudian dicadangkan saat skuad asuhan Fernando Santos berhasil mengamankan hasil imbang 2-2 melawan Prancis, dan juga kembali hanya menjadi pemain pengganti dalam kekalahan 1-0 dari Belgia di babak 16 besar.
Dengan empat penampilan dan tanpa satu pun gol dan assist, Bruno Fernandes pun menjadi bulan-bulanan warganet di media sosial, bahkan dia menjadi trending di twitter, disebut sebagai ‘mas-mas biasa tanpa penalti’ dan ‘gagal bersinar di Euro 2020’.
0 goal
0 assistBruno Fernandes gagal bersinar di Euro 2020. 🌧️#Euro2020 pic.twitter.com/1dIYLdyWGF
— Extra Time Indonesia (@idextratime) June 27, 2021
Bruno Fernandes tanpa pinalty di #EURO2020 hanya mas mas brewok Portugal biasa. pic.twitter.com/sT2SeMGjIE
— C̷H̷A̷N̷D̷R̷A̷ (@bukanchandra) June 27, 2021
Bruno Fernandes di EURO : Gak ngapa ngapain pic.twitter.com/DBevraUNMP
— Ali Ben Deraaa (@ali_srgr) June 28, 2021
Portugal tersingkir dari Euro 2020 dengan hanya satu kemenangan dari empat pertandingan mereka (imbang sekali, kalah dua kali), paling sedikit dalam satu turnamen di Kejuaraan Eropa mereka sejak penampilan pertama mereka pada tahun 1984, ketika mereka juga memenangkan satu dari empat (imbang dua, kalah satu).
sumber artikel : Gila bola.com