Musik kreatif angklung disebut mampu memotivasi untuk berkarya

Seseorang akan lebih mudah menerima pesan apabila mendengar musik yang membuatnya nyaman di sela waktu belajar misalnya

Jakarta (rakyatnesia) – Musik kreatif angklung yang dihasilkan dari permainan alat musik tradisional yang banyak berkembang di daratan Sunda (Jawa Barat), disebut mampu memotivasi keinginan seseorang untuk berkarya.

“Angklung ini lengkap, bisa menjadi hiburan dan bisa menjadi pertunjukan. Seseorang akan lebih mudah menerima pesan apabila mendengar musik yang membuatnya nyaman di sela waktu belajar misalnya,” kata motivator angklung Joko Angklung Nugroho dalam keterangannya, Sabtu.

Ia mencontohkan, musik kreatif angklung sangat efektif diberikan saat jeda atau bahkan menjadi salah satu isi acara dalam pelatihan atau workshop dengan materi yang berat.

Baca juga: Museum Nasional gelar pameran arsip musik Jaap Kunst

Misalnya yang sedang dilakukan dalam pembekalan untuk para petugas pengantar kerja pusat yang bertugas melakukan kegiatan pelayanan antarkerja, meliputi penyajian data pelayanan antar kerja dan data pendukungnya.

Dalam pembekalan yang dilakukan tiga hari di Bogor itu, media angklung motivasi diberikan sebagai jeda dalam penyampaian materi yang serius.

“Aktivitas yang cenderung ‘bermain’ meniadakan kesan diceramahi apalagi digurui. Pelatihan ini menjadi terasa sebuah hiburan atau malah dianggap pertunjukan. Kesan ini tidak mengurangi bobot pelatihan, tetapi nilai lebih karena peserta nyaman sementara pesan-pesan dan muatan materi tetap tersampaikan dengan efektif,” ujarnya.

Baca juga: Dengarkan angklung, istri Presiden Turki Erdogan berkaca-kaca

Dengan media angklung motivatisi ini diharapkan bisa menunjukkan, bahwa harmoni kerja bisa tercipta saat semua peserta mengetahui apa peranannya di setiap unit kerja.

“Yang tak kalah penting, pemimpin perubahan harus tahu untuk mengarahkan semua orang agar harmoni tersebut bisa tercipta,” kata Joko dalam motivasinya.

Angklung motivasi juga akan semakin efektif jika dirangkai dengan sesi lain seperti misalnya memasak dan olahraga sebagai kegiatan pelengkap.

“Di setiap tim kerja kan dibutuhkan kerja sama yang harmonis, seirama dan seimbang. Nah, dengan memasak bisa diketahui kemampuan peserta dalam bekerja sama,” kata Iyan Govan yang juga salah satu motivator.

Baca juga: Ratusan alat musik tradisional nusantara dipamerkan di Ambon

Baca juga: Tim tari dan musik tradisional Indonesia tampil di Prancis

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © rakyatnesia 2021