Wan Abud meninggal, PARFI: Kondisi sineas senior perlu diperhatikan
[ad_1]
Evry mengatakan kepergian Wan Abud hendaknya menjadi pengingat agar para sineas muda lebih memperhatikan kondisi para senior.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun, telah berpulang aktor besar kita Wan Abud, semoga Beliau mendapat tempat dan berpulang khusnul khotimah,” lata Evry kepada rakyatnesia pada Jumat.
Baca juga: Bulan Film Indonesia kali ini lebih luar biasa
“Banyak aktor di masa tuanya kurang beruntung, seharusnya wadah keartisan bisa merangkul aktor senior yang dulu pernah berjaya menghiasi layar perak dan kaca kita,” kata dia.
Dia menyayangkan banyaknya aktor aktris senior yang terabaikan.
“Semoga dengan berpulangnya aktor besar kita Wan Abud atau Fuad Alkhar di umur 62 tahun buat kita sineas muda berpikir bagaimana bisa menaungi seniman besar ini,” katanya.
Fuad Alkhar adalah aktor Indonesia berdarah Betawi yang terkenal dengan wajah kearab-araban. Dia kerap memerankan tokoh berlogat Arab.
Masa kejayaan Fuad di film dan sinetron berlangsung pada dekade 90-an. Namun pada tahun 2015 ia kembali turut mendukung perfilman dengan bermain dalam film berjudul “Harim di Tanah Haram” dan film “Sarang Hantu Jakarta” yang diproduseri Evry Joe.
“Beliau aktor besar di tahun 1990-an termasuk drama serial dan film layar lebar termasuk film saya, ‘Sarang Hantu Jakarta’, saya sebagai produser. Beliau orang baik, sayang kadang-kadang tidak terperhatikan oleh asosiasi atau organisasi keartisan,” kata dia.
Wan Abud lahir di Jakarta pada 10 Januari 1959 dan meninggal 18 Juni 2021 pada umur 62 tahun.
Baca juga: Komedian Wan Abud meninggal dunia
Baca juga: Penulis “Ali Topan Anak Jalanan” Teguh Esha meninggal dunia
Baca juga: PARFI sampaikan duka cita atas meninggalnya Rina Gunawan
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © rakyatnesia 2021
Sumber: https://www.antaranews.com/berita/2218990/wan-abud-meninggal-parfi-kondisi-sineas-senior-perlu-diperhatikan