Siang itu, udara di luar panas menyengat. Namun, begitu masuk lokasi Sendang Kahuripan yang berada di Dusun Sendang, Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, suasananya sangat adem dan membuat hati ini terasa tenang.
Selain suasananya yang dingin dan nyaman, saat itu suasana di Sendang Kahuripan juga ramai dibanjiri warga dusun setempat baik, tua, muda dan anak-anak tumplek blek di situ. Hal itu, dikarenakan saat itu hari Senin (17/6/2019), ada acara selamatan Sedekah bumi atau bersih desa.
Ada yang menarik dalam acara sedekah bumi di Dusun Sampang itu. Dimana, acara selamatan atau kenduri digelar dii 7 (tujuh) lokasi yang berbeda. Diantaranya, di Sumur Bandung, Sumber Wangon, Punden Candi Putra, Sendanng Kahuripan, Balai dusun dan di rumah Kepala desa Buntalan, yang berada di Dusun Sampang itu.
Kenduri di Lokasi Candi Putra hanya diperbolehkan bagi anak-anak muda yang belum menikah saja. Bagi mereka yang sudah menikah tak boleh masuk ke Punden Candi Putra tersebut.
Sedangkan, untuk selamatan di Balai dusun, yang turut kenduri di situ sebagian besar adalah wanita, baik ibu-ibu maupun remaja putri.
“Menurut sesepuh Dusun Sampang K. Amin, digelarnya kegiatan Sedekah bumi dengan kenduri di 7 (tujuh) lokasi itu berkaitan dengan angka 7 yang menurut orang Jawa adalah “pitu” yang artinya “pitulang” (pertolongan) sehingga warga Dusun Sampang mendapat pertolongan dari Allah SWT agar selalu sehat, banyak rejeki dan selalu sukses dalam menjalalankan aktifitasnya setiap hari,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Amin itu, Senin (17/6/2019).
Diantara kenduri di 7 (tujuh) lokasi itu, yang paling ramai diikuti warga di Dusun Sampang itu adalah kenduri yang ada di Sendang Kahuripan. Saat kenduri itu, terdapat ayam panggang yang ada di setiap tumpeng dan ada berbagai kue-kue ala ndesa, seperti kucur, rengginang, tape ketan, onde-onde serta masih banyak jajan lainnya.
Ada tradisi memberi makan ikan di Sendang Kahuripan dengan menggunakan beras. Selain memberi makan ikan itu, masih ada beras yang disisakan di tepi sendang. Beras itu, kemudian sisa beras yang berasal dari masyarakat itu, selanjutnya dikelola oleh Karang taruna setempat.
Kepala desa Buntalan Muntoro dalam kata sambutanya di acara Sedekah bumi itu mengatakan, bahwa kegiatan sedekah bumi itu merupakan kegiatan kalender tahunan, sekaligus merupakan wujud syukur warga Dusun Sampang, Desa Temayang ini kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
“Sedekah bumi atau manganan dengan kenduri bersama ini merupakan wujud syukur warga Dusun Sampang, atas nikmat sehat, banyak rejeki berupa panen yang melimpah dan diberi kemudahan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Kades Buntalan Muntoro, Senin (17/6/2019).
Lanjut Muntoro, dalam acara sedekah bumi itu, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Dusun Sampang dan Desa Buntalan karena masih dalam suasana lebaran yang ada di Bulan Syawal ini.
“Atas nama pribadi dan pemerintah desa, saya menyampaikan permohonan maaf jika selama ini ada salah dan khilaf. Minal Aidin Wal faidzin – Mohon maaf lahir dan bathin,” katanya sambil berharap.
Perlu diketahui, acara sedekah bumi Dusun Sampang tahun ini, dimeriahkan oleh Seni Tayub Bojonegoro, yang digelar di halaman rumah Kepala desa Buntalan.
Pagelaran Tayub Bojonegoro sehari semalam itu diiringi oleh Kerawaitan Mustiko Laras dengan menampilkan waranggana, Nyi Yasmi, Nyi Rumiati dan Nyi Kliswati dengan Pramugari Ki Darko.
**(Kis/Red).