Diduga Karena Masalah Rumah Tangga, Seorang Warga Setren, Ngasem Ini, Nekat Gantung diri di Pohon Mangga

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN)- Lama tak terdengar, kini kembali muncul persoalan gantung diri (kendhat, Jawa red), yang terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.

Kali ini, pelaku sekaligus korban gantung diri bernama Supriyano (30) seorang warga yang tinggal di Dusun Karanganyar, RT 013, RW 006, Desa Setren, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jum’at (14/6/2019) yang diketahui sekira pukul 06:10 WIB.

Peristiwa itu diketahui paling awal oleh Damusri (55) dan Tutik (28) yang keduanya adalah tetangga korban. Saat itu, kedua saksi sedang mengambil air melintasi pekarangan yang brada di belakang rumah korban.

Alangkah kagetnya Damusri saat mengetahui Supriyanto dalam kondisi menggantung di pohon manga hingga membuatnya pingsan. Selanjutnya, melintas Tutik di TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan dia mengetahui koban menggantung dan melihat Damusri yang tergeletak akibat saat Supriyanto koban gantung diri itu.

Selanjutnya, Tutik berlari untuk memberitahukan kejadian itu ke para  tetangganya untuk bersama-sama melihat kondisi koban yang menggantung di sebuah pohon manga dalam keadaan sudah meninggal dunia itu. Mendengar teriakan Tutik, membuat warga di pinggiran hutan itu, langsung semburat untuk mendatangi lokasi kejadian.

Kejadian itu, oleh warga kemudian disampaikan ke Kades Setren Jumadi, yang selanjutnya laporan itu diteruskan ke Mapolsek Ngasem, untuk ditindak lanjuti.

Kapolsek Ngasem AKP Dumas Barutu,SH, saat dikonfirmasi rakyatnesia.com membenarkan jika tela terjadi peristiwa gantung diri yang dilakukan Supriyanto,  warga Dusun Karanganyar, RT 013, RW 006, Desa Setren, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jum’at (14/6/2019).

Mendapati laporan tersebut, Kapolsek Ngasem bersama anggotanya langsung meluncur untuk melakukan olah TKP. Tim Medis dari Puskesmas Ngasem, juga turut mendatangi TKP untuk melakukan visum terhadap korban.

Ciri-ciri mayat korban, panjang mayat 167 centi meter, rambut hitam pendek, kulit sawo matang, memakai kaos biru dengan celana pendek jeans hitam. Pada leher koban terdapat luka bekas jeratan tali dengan kedalaman sekitar 1 centi meter dan di kemaluan korban keluar sedikit cairan berupa darah.

“Dari hasil pemeriksaan luar. Korban dinyatakan meninggal dunia murni karena gantung diri. Sebab, tak diketahui adanya kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban sebelum korban ditemukan gantung diri itu,” ungkap Kapolsek Ngasem AKP Dumas Barutu,SH.

Masih menurut Dumas Barutu, bahwa berdasarkan keterangan dari Tim Medis bahwa korban sebenarnya sudah menghembuskan nafas terakhir kalinya alias meninggal dunia sekitar 5 jam yang lalu, sebelum ditemukan itu.

Berdasarkan penuturan warga sekitar, korban bersama isteri dan anaknya masih ikut mertuanya. Oleh mertuanya, korban diminta untuk segera tinggal sendiri bersama isteri dan anaknya dan tak kumpul satu rumah dengan metuanya itu.

“Tiga hari yang lalu, Supriyanto sempat mengeluhkan masalah rumah tangganya. Dia cerita jika oleh mertuanya dia disuruh segera tinggal bersama istri dan anaknya dan tidak lagi ikut atau tinggal serumah dengan mertuanya. Mungkin dia sedih hingga membuatnya nekat gantung diri,” kata salah seorang tetangganya yang enggan disebutkan namanya.

Selanjutnya, jasad korban diserahkan kepada keluarganya, untuk segera dimakamkan.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read