Rakyatnesia.com – Para Pengelola lokasi wisata di Lamongan nampaknya bisa sedikit bernafas lega setelah Dinas pariwisata Jatim sudah menyusun protokol kesehatan di tempat – tempat wisata.
’Ini sebagai persiapan menuju tananan new normal. Kemarin protokol sudah kita sampaikan kepada pengelola wisata di Lamongan,’’ tutur Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan Erdiana Renawati kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (5/6).
Delapan pengelola yang mendapatkan pemberitahuan itu, Wisata Bahari Lamongan (WBL) Maharani Zoo Lamongan (Mazola), makam Sunan Drajad, Sendang Dhuwur, Pantai Kutang, Wisata Edukasi Gondang Outbond (Wego), dan Waduk Gondang.
‘’Disambut baik sekali. Kalau biasanya diundang molor, tapi ini tadi tepat waktu. Karena mereka antusias menunggu kebijakan pembukaan kembali tempat wisata,’’ ujar Dina.
Baca juga : Ki Gendeng Pamungkas Meninggal Dunia
Dia menyatakan, seluruh tempat wisata nanti harus menerapkan SOP protokol ketika membuka kembali jam operasionalnya. Pihaknya memberikan waktu seminggu kepada pengelola wisata untuk mempersiapkan, sesuai dengan petunjuk SOP protokol yang telah diberikan.
‘’Kalau sudah siap, mereka harus menyurati ke kami. Selanjutnya akan kita tindak lanjuti ke lapangan bersama dinkes dan Tim GTPP Covid-19 Lamongan,’’ tutur Dina. Dia menjelaskan, terdapat tiga SOP protokoler kesehatan yang menjadi perhatian.
Yakni, protokoler lokasi wisata, protokoler petugas wisata, dan protokoler pengunjung wisata. ‘’Setelah semuanya nanti dinyatakan siap, maka akan kita laporkan ke Bapak Bupati. Yang memutuskan nanti Bapak Bupati. Kita hanya menyiapkan di lapangan,’’ tukasnya.
Pengelola wisata diinstruksikan menyediakan seluruh alat untuk protokoler kesehatan. Selain itu, pengunjung wisata hanya dibatasi 50 persen dari kapasitas tempat wisata.
Untuk pekerja dan pengunjung, diinstruksikan menerapkan protokoler pencegahan Covid-19. ‘’Nantinya untuk mekanisme diserahkan kepada internal masing-masing pengelola wisata,’’ katanya.
Baca juga : Masuk Lamongan Dijaga Ketat Petugas Gabungan TNI dan Polri
Seperti diberitakan, lokasi wisata terpukul sejak ditutup akibat SARS-CoV-2. Pengelola wisata harus menanggung kerugian karena melakukan perawatan tempat wisatanya.
‘’Apalagi pariwisata jadi andalan PAD. Sementara PAD tidak ada sedikitpun karena penutupan wisata. Semoga langkah ini bisa menghidupkan kembali destinasi wisata,’’ harapnya.
Kapan diperkirakan destinasi wisata bisa dibuka kembali? Dina mengaku tidak ingin berandai-andai. Dia berkaca terhadap pengelola obyek wisata di Batu, yang sebelumnya mengurungkan membuka wisata.
Sebab, mereka belum siap menerapkan SOP protokoler. ‘’Kita tidak ingin grusa-grusu. Yang jelas kita matangkan dulu persiapannya,’’ kata Dina.