Pemilik Toko Material Bangunan di Tlogoagung Kedungadem, Ditemukan Tewas Gantung diri

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Terjadi lagi, kasus gantung diri di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Rabu (6/6/2018) sekira pukul 07:00 wib. Kali ini, kejadian menimpa Sugito (41) asal Dusun Beton, Desa Megale, RT 004, RW 001, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro.

Aksi nekad gantung diri itu, dilakukan di sebuah gudang toko material bangunan yang disewanya di Desa Tlogoagung, RT 001, RW 001, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro. Korban menyewa toko dan gudang untuk usaha jualan bahan bangunan yang berada di utara tempat tinggalnya itu.

Kejadian itu, berawal saat isteri korban bernama Yatri bersama anaknya masuk ke toko gudang bangunan yang dikontrak alias di sewa oleh korban, Rabu (6/6/2018) sekira pukul 06:00 wib. Betapa kagetnya saat Yatri mengetahui suaminya yang sudah menggantung di tiang penyangga gudang tersebut.

Melihat kejadian itu, korban langsung berteriak ke luar gudang untuk minta tolong ke warga sekitarnya. Datanglah, Ramli dan Wakiman untuk bersama-sama melihat kondisi korban. Saat di ceck kondisinya, ternyata korban sudah tak bernyawa lagi alias tewas di lokasi kejadian.

Kapolsek Kedungadem AKP Subakir, setelah memperoleh laporan atas kejadian gantung diri tersebut, langsung turun ke lokasi kejadian. Dirinya membenarkan jika telah terjadi peristiwa gantung diri di wilayahnya.

Berdasrkan hasil olah TKP dan identifikasi terhadap korban, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa pakai kemeja warna coklat, 1 (satu) buat tali dari tampar plastik warna biru, celana jeans warna abu-abu, celana pendek model kaos warna abu-abu, celana dalam warna biru, serta dompet warna coklat milik korbam berisi uang Rp160 ribu.

“Dari hasil pemeriksaan medis, petugas tidak memukan adanya tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan terhadap korban. Sehingga korban dinyatakan meninggal dunia murni karena gantung diri dan tak ada penyebab lainnya,” demikian dikatakan Kapolsek Kedungadem AKP Subakir,SH, Rabu (6/6/2018).

Setelah dilaksanakan musyawarah dengan keluarga korban, ahli waris korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Sehingga jenazah korban tak diijinkan untuk diotopsi sehingga bisa langsumng dibawa pulang ke rumah duka untuk segera dimakamkan.

Pihak keluarga korban saat ditanya tentang perihal apa yang membuat korban harus mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, mereka tak menjawabnya. Menurutnya, korban baik-baik saja, bahkan tak memiliki riwayat penyakit dan kondisi kesehatan korban baik saja.

Hingga berita ini diungah, belum diketahui apa yang menjadi penyebab hingga korban nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri alias kendhat itu.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar