Ada Lagi Wong Jonegoro Gantung diri. Kali ini Menimpa Lasimo Warga Mulyorejo, Tambakrejo

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Indeenden)- Lagi, terjadi peristiwa bunuh diri dengan cara gantung diri (kendat, Jawa red), di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Sabtu (3/6/2017). Kali ini, menimpa Lasimo (67) warga Dusun Glagah, Desa Mulyorejo, RT 22, RW 03, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur. Korban, ditemukan istrinya sendiri, dalam kondisi tewas dan masih menggantung di blandar rumahnya.

Peristiwa itu bermula, saat korban ditinggal sendirian di rumah pada pukul 18:45 wib sebab istrinya yang bernama Siti Basiyah hendak melaksanakan sholat tarawih di musholla yang tak jauh dari rumahnya. Setelah balik dari sholat tarawih sekira pukul 20:00 wib, Siti Basiyah mengetahui suaminya sudah menggantung di blandar rumahnya yang sudah dalam kondisi tak bernyawa lagi alias sudah tewas di lokasi kejadian itu.

Mengetahui, suaminya dalam kondisi menggantung dan telah tewas. Sehingga Siti Basiyah yang juga istri korban itu langsung ke luar rumah dan berteriak sekencang-kencangnya untuk minta tolong para tetangga korban. Saat itu datang Musri (65), Siti Basirah (50) dan M Jais (48) ke rumah korban sekaligus menjadi saksi dari kejadian nahas tersebut.

Peristiwa itu, akhirnya oleh Kepala Desa Mulyorejo Dwi Fahar Purnomo dilaporkan ke piket jaga Mapolsek Tambakrejo untuk ditindak lanjuti. Mendapat laporan tersebut, Kapolsek Tambakrejo AKP Mohtarom,SH, langsung turun ke lokasi kejadian dengan didampingi anggotanya, untuk melakukan evakuasi korban, menanyai saksi-saksi dan melakukan olah TKP.

Kapolsek Tambakrejo AKP Mohtarom,SH, kepada rakyatindeenden.com membenarkan adanya seorang warga bernama Lasimo (67) telah nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

“Menurut penuturan istri korban, bahwa selama ini dia dan suaminya hidup berumah tangga hanya berdua saja. Sebab, dalam pernikahan mereka tak dikaruniai anak. Tak ada tanda-tanda, jika suaminya hendak bunuh diri. Hanya saja, suaminya itu mungkin mengalami depresi sebab menderita sakit lambung yang tak kunjung sembuhsembuh,” tegas Kapolasek Tambakrejo AKP Mohtarom,SH, Sabtu (3/6/2017).

Setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh dr Sari dari tim medis Puskesmas Tambakrejo, di tubuh korban tak ditemukan bukti kekerasan atau penganiayaan sebelum korban meninggal dunia. Sehingga, korban dinyatakan meninggal dunia, murni karena gantung diri. Sehingga, jasad korban langsung diserahkan ke keluarganya untuk segera dimakamkan.

Dari Olah TKP ditemukan seutas tali tampar warna biru ukuran 170 cm beserta tangga kayu ukuran panjang 3,5 meter dan kondisi korban masih tergantung di blandar rumahanya. Saat gantung diri, korban memakai kaos pendek atau kaos oblong warna putih kombinasi lengan warna hijau dan celana pendek warna putih.

Ditambahkan, kondisi atau ciri-ciri mayat korban anjang mayat 160 cm, rambut hitam beruban,
Kulit sawoh matang, pada mulut keluar air liur, di kemaluan Keluar sperma, pada anus keluar kotoran, lidah menjulur sebagian, pada leher nampak jejas jeratan tali tampar melingkar dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan sehingga korban dinyatakan murni karena gantung diri.

Dalam kejadian tersebut, Kapolsek Tambakrejo AKP Mohtarom,SH, turun langsung ke lokasi kejadian dengan didampingi Kanit Reskrim Aiptu Diyono, KSPK A Aiptu JOKO, Bhabinkamtibmas Bripka ANDY, Anggota Reskrim Brigpol A.Saifudin, Babinsa Koramil Tambakrejo Koptu Sutrisno, etugas medis dr Sari, Perawat Puskesmas Tambakrejo Khoifin, Kasitrantib Kecamatan Tambakrejo Suryantoro, Satpol PP Kecamatan Tambakrejo. **(Kis/Yan).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar