Dalam Waktu Dekat, Lamongan Belum Mau Terapkan New Normal

Dalam Waktu Dekat, Lamongan Belum Mau Terapkan New Normal
Bagikan

Rakyatnesia.com – Pemerintah Pusat Indonesia telah mengumumkan akan memberlakukan New Normal di beberapa wilayah. Namun untuk menuju kesini masih banyak protokol kesehatan yang masih digodok.

Salah satunya dengan mulai normalnya jam kerja Aparatur Sipil negara (ASN) di Pemkab Lamongan yang sebelumnya diterapkan sistem Work From Home (WFH).

Bupati Lamongan, Fadeli juga menginstruksikan untuk meningkatkan pelayanan publik mulai dari tingkat kabupaten hingga desa.

Tentu saja, pelayanan publik ini dilaksanakan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Physical distancing, memakai masker dan rajin mencuci tangan.

Baca juga : Kapolda Jatim Beri Semangat Kepada 38 Kampung Tangguh Di Lamongan

Itu disampaikannya dalam Coffee Morning bersama seluruh kepala perangkat daerah di Ruang Gajah Mada Gedung Pemkab Lamongan, Selasa (2/6/2020).

Rapat ini juga berlangsung dalam kenormalan baru, semua mengenakan masker, wajib hand sanitizer sebelum masuk dan ruang yang berkapasitas 600 itu hanya diisi kurang dari 50 persen.

“Mari kita tingkatkan pelayanan publik, mulai dari kabupaten hingga desa. Maksimalkan lagi fungsi Mal Pelayanan Publik, dengan tentunya menerapkan tatanan normal baru dalam disiplin kesehatan,” katanya.

Pelayanan administrasi kependudukan di Lamongan sudah bisa dilakukan lewat media daring. Tidak perlu harus bertatap muka. Untuk yang harus dilakukan dengan bertatap muka, seperti foto untuk KTP elektronik tentu wajib menerapkan protokol kesehatan.

Tidak ada kelonggaran lanjutnya, dalam artian bebas seperti saat sebelum ada Covid-19, justru akan diterapkan disiplin kesehatan lebih ketat.

“Masyarakat kita, mayoritas, baik di kota maupun desa sudah sadar dan menerapkan protokol kesehatan ini. Jika ada yang tidak disiplin, harus ditertibkan dengan pendekatan humanis,” katanya.

Saat ini Kabupaten Lamongan telah ada 63 Kampung Tangguh Desa Tanggap Covid-19 yang sekarang menjadi 65 Kampung Tangguh Desa Tanggap Covid-19 yang tersebar di 21 kecamatan.

Baca juga : Lamongan Kebagian Bantuan Mobil PCR Siap Lakukan Swab Test Untuk Masyarakat

Harapannya, Kampung Tangguh Desa Tanggap Covid-19 ini tidak hanya di desa zona merah. Untuk zona hijau pun harus menerapkan kedisiplinan seperti halnya desa zona merah. Meski tentunya fokus penanganan pada zona merah.

Fadeli berharap usai pandemi Covid-19, Kampung Tangguh Desa Tanggap Covid-19 harus tetap berjalan. Karena kampung ini disiapkan bisa mandiri melalui gotong royong. Ditunjukkan dengan memiliki lumbung desa, fasilitas kesehatan dan lingkungan yang tangguh.

Bagikan

Also Read