Tagana Bangun Jembatan Gantung di Koto Solok, Pangkas Waktu Tempuh Hingga 1,5 Jam , Kabar Terkini

Rakyatnesia – Tagana Bangun Jembatan Gantung di Koto Solok, Pangkas Waktu Tempuh Hingga 1,5 Jam Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Tagana Bangun Jembatan Gantung di Koto Solok, Pangkas Waktu Tempuh Hingga 1,5 Jam ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

 

Rakyatnesia.com – Masyarakat Kecamatan Koto Solok dan Sungai Rumbai bisa sedikit bernapas lega. Kini, aktivitas kedua kecamatan bisa terkoneksi dengan mudah usai rampungnya jembatan gantung yang dibangun oleh Tagana. 

 

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan, dilakukan atas permintaan warga untuk menghubungkan akses mereka ke pasar, ke sekolah, dan ke ladang. Dengan adanya jembatan gantung ini, warga tak perlu menempuh jarak 10 kilometer. 

 

“Gak perlu muter atau naik sampan lagi. Ini 15 menit (lewat jembatan, red). Biasanya 1,5 jam ke Kecamatan Sungai Rumbai,” jelasnya usai meresmikan jembatan gantung buatan Tagana dalam rangka HUT ke 19 Tagana, di Dharmasraya, Sumatera Barat, Minggu (28/5). 

 

Selain itu, lanjut dia, jembatan gantung difungsikan sebagai upaya mitigasi bencana. Pembangunannya ditujukan untuk mengantisipasi bencana tsunami yang menyebabkan air meluap hingga masuk ke sungai.

 

 

“Supaya kalau terjadi bencana kita bisa hindarkan, bisa lari dengan jembatan gantung ini,” jelasnya. 

 

Risma menekankan, pembangunan jembatan gantung ini dilakukan secara mandiri oleh Tagana. Mereka telah mendapat training khusus dari ahlinya untuk membuat jembatan gantung sebagai antisipasi bencana. Bukan hanya ketahanan tapi juga ketinggian jembatan sudah dihitung secara cermat. 

 

“Jadi bisa motor tapi jumlahnya dibatasi, satu per satu,” ungkapnya. 

 

Diperkirakan ketahanan jembatan ini bisa mencapai 15 tahun. Namun, tim Tagana Kabupaten Dharmasraya akan rutin memantau kondisi jembatan. Dengan begitu, ketika ada hal-hal yang perlu dibenahi maka bisa langsung ditangani.

 

Diakui Sekda Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Adlisman, selama ini akses masyarakat di kedua kecamatan tersebut cukup sulit. Mereka harus memutar dengan waktu perjalanan sekitar 2 jam untuk menjangkau daerah masing-masing. Padahal, pusat ekonomi di Sungai Rumbai seperti pasar.

 

 

“Jadi memang sangat membantu masyarakat dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari,” katanya. 

 

Karenanya, ia sangat berterima kasih atas pembangunan jembatan gantung yang dilakukan oleh Tagana. Jarak tempuh 30-40 Kilometer sebelumnya bisa diperpendek menjadi 3-4 Km saja. Dia pun optimis, dengan adanya akses ini maka perputaran roda ekonomi di sana bisa lebih meningkat nantinya. 

 

Dalam kesempatan tersebut, ia pun berpesan agar jembatan gantung dimanfaatkan sebaik-baiknya. Masyarakat harus tertib sesuai aturan yang ada mengenai pemanfaatannya. Seperti, kapasitas maksimal saat menyebrang dan lainnya. 

 

Warga Koto Solok, Nursiyah mengaku sangat senang dengan kehadiran jembatan gantung ini. Pasalnya, ia tak perlu lagi menaiki perahu atau bahkan berenang untuk pergi ke ladang yang berada di seberang.

 

 

Ya, jika perahu sudah digunakan warga lainnya maka ia terpaksa harus berenang ke sebrang. Padahal, ada buaya yang kadang suka tiba-tiba muncul ketika ia menyebrang. 

 

“Yo senang. Alhamdulillah. Ndak perlu takut lagi,” ungkapnya. 

 

Opsi menggunakan jalan raya memang sengaja tak dipilihnya. Jarak dan waktu tempuh yang terlalu panjang membuat mereka nekat menyebrang dengan sampan atau berenang.

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version