Dorong Payakumbuh Jadi Kota Pendidikan Berbasis Digital , Kabar Terkini

Rakyatnesia – Dorong Payakumbuh Jadi Kota Pendidikan Berbasis Digital Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, padahal hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Dorong Payakumbuh Jadi Kota Pendidikan Berbasis Digital ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Dinas Pendidikan Sumatera Barat (Sumbar) mendorong Payakumbuh menjadi kota pendidikan berbasis digital. Kabid Pendidikan SMA Dinas Pendidikan Sumbar Mahyan mengatakan, banyak prestasi pendidikan berbasis digital di Kota Payakumbuh. Umumnya ditorehkan para siswa. Hanya saja prestasi itu belum merata.

“Anak-anak harus dididik sesuai dengan zamannya. Anak didik saat ini merupakan generasi Z yang sudah menjadi bagian dari dunia digital. Mereka telah akrab dengan dunia digital. Saatnya, para pengajar, menyesuaikan diri,” ujar Kabid PSMA Dinas Pendidikan Sumbar Mahyan. Hal itu diungkapkan di sela-sela pembukaan Bimtek Creative Learning in Digital Age Tahap IV di Ballroom Pusako Hotel, Bukittinggi, Jumat malam (26/5).

Mahyan menyebut, upaya percepatan digitalisasi pendidikan sangat dipengaruhi oleh tingkat pemahaman pengajar. Kini pengajar dan murid masih ada jurang pengetahuan terkait dunia digital. Semua itu harus dijembatani.

Maka dari itu dia mengimbau agar pengajar tidak hanya menjadi teladan dalam pembentukan karakter, tetapi menjadi teladan dalam soal penguasaan perangkat-perangkat digital. Dalam bimtek itu, para pengajar SMA dan SMK se-Kota Payakumbuh difasilitasi merancang bahan ajar berbasis digital, seperti dalam bentuk audiovisual.

Baca Juga: 3 Warga Payakumbuh Naik Haji Bermotor: Usia Kami di Atas 50 Tahun, Nunggu Giliran Masih 30–40 Tahun Lagi

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan, pendidikan berbasis digital merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya membangun Payakumbuh sebagai Smart City.

Legislator asal Partai Gerindra itu menuturkan, Payakumbuh adalah kota non industri. Perkembangan kota itu dapat dilakukan dengan memaksimalkan potensi sumber daya manusianya.

“Payakumbuh adalah satu sentra ekonomi kreatif berbasis digital di Sumbar. Situasi positif ini mesti terus didorong dengan melahirkan lebih banyak lagi generasi muda yang kreatif lewat sistem pendidikan berbasis digital,” kata Supardi.

Politikus asal Kota Payakumbuh itu bermimpi kota galamai–demikian sebutan lain dari Kota Payakumbuh disebut bisa melahirkan kreator dan inovator. “Mari kita dorong siswa agar menjadi pencipta, kreator, penghasil sesuatu yang baru, penemu mesin-mesin baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya,“ ujar Supardi.

Baca Juga: Wisata di Payakumbuh Untuk Keluarga: Tiket Masuk, Daya Tarik, tempat

Belajar Dari Sejarah

Devis Adeviyoza, salah seorang pengajar peserta bimtek, mengaku harus belajar dari sejarah. Dulu ketika teknologi logam masuk ke Nusantara, masyarakat penganut peradaban batu yang tidak mampu beradaptasi. Mereka tersingkir dan terasingkan.

“Kita akan tersingkir dan terasing, jika memalingkan muka dari perkembangan dunia saat ini,” kata pengajar mata pelajaran sejarah di SMA Raudathul Jannah Payakumbuh itu.

Maka dari itu Devis Adeviyoza bersama pengajar lainnya sangat bersemangat mengikuti bimtek itu. Setidaknya dapat menerapkan digitalisasi dalam mata pelajaran yang diampu di sekolah. Banyak tools digital dikenali dan ikuasai demi membuat murid lebih menggemari pelajaran sejarah.

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version