Sembelih 18 Kambing, Untuk Selamatan Haul Eyang Djoyo Truno di Galeh

Sukisno

Bagikan

TUBAN (Rakyat Independen)- Tradisi sedekah bumi masih terpelihara dengan baik, termasuk dengan sedekah bumi yang dilaksanakan di Dukuh Galeh, Desa Ngrejeng, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jatim, Selasa (24/5/2016) hingga Rabu (25/5/2016).

Kegiatan sedekah bumi di sebuah dusun yang berada di Pegunungan Kapur utara itu, dilaksanakan dua hari. Pada hari Selasa (24/5/2016) malam, dilaksanakan do’a bersama dengan tahlil yang diikuti semua warga Dukuh Galeh, juga warga sekitarnya yang memiliki sawah atau ladang di dusun tersebut.

Di hari Rabu (25/5/2016) siang, dilaksanakan selamatan yang juga diikuti seluruh warga Dukuh Galeh, laki-laki-perempuan, baik tua, muda, remaja dan anak-anak. Kegiatan sedekah bumi hari kedua itu, juga diikuti warga setempat yang memiliki nadzar (kaul, Jawa red). Jika cita-citanya terkabul, mereka akan menyembelih kambing di acara sedekah bumi itu.

Pada acara sedekah bumi Rabu (25/5/2016), disembelih 18 ekor kambing untuk selamatan. Dari sejumlah kambing itu, dimasaka kemudian dibuat bancak’an di halaman Makam Eyang Djoyo Troeno yang berada di Dukuh Galeh, Desa Ngrejeng itu.

“Acara sedekah bumi Dukuh Galeh diisi do’a bersama dan selamatan yang diisi siraman rohani yang diisi oleh K. Bisri. Acara sedekah bumi Dukuh Galeh, juga untuk merayakan Haul Eyang Djoyo Troeno yang menurut cerita nenek moyang warga sini, adalah pendiri dukuh ini,” demikian disampaikan tokoh masyarakat Dukuh Galeh, Rais (49) kepada rakyatnesia.com, (Rabu (25/5/2016).

Sementara itu, Kepala desa Ngrejeng Ulum (55) saat ditemui disela-sela kegiatan sedekah bumi Dukuh Geleh yang berada di Desa Ngrejeng yang dipimpinya itu mengatakan, sedekah bumi Dukuh Galeh yang dirangkai dengan Haul Eyang Djoyo Troeno sudah dilaksanakan secara terus-menerus dan turun temurun.

“Saya mendukung kegiatan warga yang berupaya melestarikan tradisi nenek moyangnya. Sebuah kegiatan religi yang cukup bagus dan mengandung kepentingan silaturahmi antar sesama warga setempat dengan warga sekitarnya. Sebuah ajang silaturahmi yang cukup bagus, sehingga mampu memperekat persatuan dan kesatuan,” tegasnya.

Masih menurut Ulum, dengan guyub dan rukun di masyarakat, maka kegiatan pembangunan desa akan berlangsung dengan baik dan lancar sehingga cita-cita untuk mensejahterakan rakyat, segera bakal terwujud. **(Muji/Rendi).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar