Warga Patrang Digegerkan dengan Penemuan Mayat yang Tersangkut Batu di Aliran Sungai Jompo , Kabar Terkini

Rakyatnesia – Warga Patrang Digegerkan dengan Penemuan Mayat yang Tersangkut Batu di Aliran Sungai Jompo Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, sedangkan hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Warga Patrang Digegerkan dengan Penemuan Mayat yang Tersangkut Batu di Aliran Sungai Jompo ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Warga di Lingkungan Krajan, Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang, Jember, geger dengan penampakan sesosok mayat di aliran Sungai Jompo, Jumat (26/5) pagi. Jasad pria itu tersangkut di bebatuan kanal. Badannya terlihat sangat pucat.

Kapolsek Patrang AKP Heri Supadmo mengatakan, penemuan mayat ini bermula ketika warga yang tinggal tak jauh dari tempat, datang ke sungai sekitar pukul 05.00. Warga tersebut kaget karena melihat sesosok tubuh yang nyantol di bebatuan. Seketika, ia kembali ke rumah dan menyampaikan ke warga yang lain.

“Setelah dicek, warga ternyata mengenali identitas korban. Karena merupakan warga setempat. Bahkan, saat warga mendatangi tempat penemuan, anak korban juga ikut bersama mereka,” terang Heri Supadmo seperti dikutip Radar Jember.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, NU-Muhammadiyah Sepakat Tolak Politik Identitas

Informasi yang diperoleh, korban bernama Buadi. Ia tinggal di Lingkungan Krajan, tak jauh dari tempat penemuan. Sebelum ditemukan meninggal, kakek renta berusia 95 tahun ini tidak pulang seharian, sejak kemarin. Mulai saat itu, pihak keluarga bingung mencari keberadaan korban.

“Informasi dari keluarga, korban ini memang menderita sakit komplikasi. Karena faktor usia, ingatannya juga sudah menurun alias pikun,” paparnya.

Lebih satu jam setelah penemuan, warga mengevakuasi jenazah itu bersama petugas polsek, puskesmas dan Basarnas Jember. Hasil pemeriksaan tim medis, tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau bekas penganiayaan. Sehingga pihak keluarga menyadari kejadian itu sebagai musibah.

Baca Juga: Sakit, Tiga Calon Jemaah Haji dalam Kloter 3 Aceh Gagal Berangkat ke Tanah Suci

“Hasil musyawarah, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi. Mereka juga bersedia membuat dan menandatangani surat pernyataan penolakan, serta tidak menuntut secara hukum,” papar mantan Kapolsek Mumbulsari ini.

Kini, peristiwa penemuan mayat itu telah dinyatakan selesai. Polisi menutup kasus tersebut dan tidak melanjutkan ke tahap penyelidikan maupun penyidikan.

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version