Seorang PRT, Tertipu Iklan Berhadiah Lewat Ponsel Miliknya

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Seorang Pembantu rumah tangga (PRT) dengan isinial SL (31), yang tinggal di Desa Bangilan, Kepacamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, Rabu (26/5/2016), menjadi korban penipuan melalui ponsel miliknya.

Duit miliknya yang ada di ATM (Anjungan Tunai Mandiri) atau dalam bahasa Inggris disebut Automated Teller Machine itu, sebesar 5 juta lebih itu, ludes karena nomor PIN miliknya diberikan ke oknum penipu yang menghubungi melalui ponselnya.

Peristiwa itu bermula dari, ketidak tahuan seorang korban yang dihubungi melalui ponselnya, bahwa dia memperoleh voucher sebesar Rp 75 juta. Karena tertarik dengan iming-iming hadiah itu, akhirnya korban ho oh saja dan bersedia datang ke ATM untuk menstransfer uangnya dengan alasan akan dipakai sebagai pajak hadiah sebesar 10 persen.

“Saya disuruh datang ke ATM dan dipandu untuk menekan-nekan nomor yang ada di mesin ATM itu. Bahkan, saya disuruh menyebutkan nomor rekening melalui handphone saya. Dalam 3 jam mulai jam 11 hingga jam 2 siang, saya bolak-balik ke ATM sesuai dengan perintah oknum penipu itu,” kata korban, saat ditemui usai melaporkan kejadian itu ke Mapolres Bojonegoro.

Ditambahkan, dirinya baru sadar setelah uangnya diketahui terkurang habis. Uang tabungan kerja sebagai pembantu rumah tangga dengan gaji Rp 700 ribu per bulan itu, yang ditabung selama berbulan-bulan itu, kini ludes dan tak tersisa.

Korban mengakui, jika duit yang dimilikinya itu juga ada duit titipan dari kakaknya. Sehingga dia sangat kebingungan dengan raibnya uang tersebut.

Sementara itu, majikan SL yaitu Sugeng yang tinggal di Perumahan Puri Indah Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Bojonegoro kepada rakyatnesia.com mengatakan, kemungkinan besar korban digendam alias dihipnotis.

“Kemungkinan besar, PRT saya itu jadi korban penipuan dengan digendam, karena hal itu bisa kita lihat dari kronologi kejadian. Mosok, disuruh keluar masuk ATM hingga 5 (lima) kali, kok dia mau saja. Dia baru sadar dan menghubungi pelaku setelah melakukan pengecekan di ATM nya dan saldonya tinggal tersisa Rp 15 ribu,” tegasnya.

Ditambahkan Sugeng, setelah uang miik pembantunya itu ludes, dia baru mengadukan perihal itu. Saat dihubungi pada nomor ponsel yang melakukan penipuan itu, ternyata nomor hpnya sudah tidak aktif lagi.

“Saya coba telpon di nomor yang melakukan penipuan pada SL yang mengaku karyawan salah satu bank swasta dengan nomor 08322470140, ternyata sudah tidak aktif. Untuk itu, saya menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan yang berkedok hadiah. Sebaiknya, tanyakan dulu kepada orang-orang terdekat anda sebelum melangkah,” kata Sugeng menegaskan. **(Kis).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar