LPDP Kelola Dana Abadi Penelitian Rp 13 Triliun , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – LPDP Kelola Dana Abadi Penelitian Rp 13 Triliun Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, padahal sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan LPDP Kelola Dana Abadi Penelitian Rp 13 Triliun ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – Dana abadi yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) semakin menggelembung. Saat ini nilai pokok dana abadi di LPDP telah mencapai Rp 140 triliun. Sebagian besar untuk pendanaan pendidikan. Sebagian lagi untuk dana abadi penelitian, termasuk pembiayaan proyek riset dan inovasi.

Perkembangan pengelolaan dana abadi itu disampaikan Direktur Riset LPDP Wisnu Sardjono Soenarso di Kebun Raya Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin (22/5).

Dia menjelaskan, ada empat dana abadi yang dikelola LPDP. Yaitu, dana abadi pendidikan, dana abadi kebudayaan, dana abadi penelitian, dan dana abadi perguruan tinggi.

“Kita kelola dana abadi penelitian sekitar Rp 13 triliun. Ini dana pokoknya,” katanya. Dari dana pokok tersebut, setiap tahun dihasilkan nilai manfaat sekitar Rp 400 miliar sampai Rp 500 miliar. Nilai manfaat itu bergantung performa investasi yang dijalankan LPDP.

Wisnu menuturkan, LPDP hanya mengelola uang pokok dana abadi penelitian. Sementara itu, nilai manfaat atau hasil investasinya langsung disalurkan ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengelolanya. Dana tersebut Rakyatnesia lain digunakan untuk pembiayaan riset yang bersifat kompetisi.

Baca Juga: Yuli Sutoto Nugroho, Bangkit dari Putus Sekolah Menjadi Awardee LPDP S-3 di London

“Peneliti tidak mengajukan pendanaan risetnya ke LPDP, tetapi ke BRIN,” katanya. Jadi, seluruh kegiatan penelitian, baik dari internal BRIN, kampus, perusahaan swasta, maupun masyarakat umum, usulannya masuk ke BRIN terlebih dahulu. Setelah itu diseleksi BRIN dan yang lolos akan mendapatkan pendanaan riset yang bersumber dari dana abadi penelitian.

Lebih lanjut, Wisnu menuturkan, salah satu program pendanaan riset yang didanai dari dana abadi penelitian adalah Riset Inovasi Indonesia Maju (RIIM). Setiap tahun dibuka beberapa gelombang pengajuan pendanaan riset dalam program RIIM tersebut. Selain itu, ada pendanaan riset kategori ekspedisi. Baik ekspedisi di daratan maupun lautan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, target dana abadi penelitian yang dicanangkan pemerintah mencapai Rp 100 triliun. “Sekarang masih jauh. Setiap tahun pokoknya ditambah,” tuturnya. Dengan semakin besarnya pokok dana abadi penelitian, diharapkan nilai manfaat atau hasil investasi setiap tahun ikut naik.

Baca Juga: LPDP Buka Pendaftaran Beasiswa Tahap II Mulai 4 Juli hingga 5 Agustus

Handoko menegaskan, secara akumulasi, tahun ini diharapkan kucuran hasil investasi dana abadi penelitian untuk kegiatan riset bisa mencapai Rp 1 triliun. Dia mengatakan, skema pendanaan riset yang ada di BRIN bersifat terbuka dan kompetisi.

Dia menceritakan sempat menerima keluhan dari peneliti BRIN karena sering tidak lolos. Sebaliknya, banyak usulan kegiatan riset oleh kampus atau perguruan tinggi yang lolos. Menurut Handoko, kondisi tersebut murni dari hasil seleksi pengajuan proposal yang masuk. Jika proposal dari internal BRIN tidak lolos, berarti mereka memang kalah bersaing dengan usulan dari perguruan tinggi atau kampus.

Mantan kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tersebut mengatakan, tidak ada tema khusus terkait pengajuan penelitian atau riset untuk didanai dari LPDP itu. Secara umum hanya dibagi berdasar karakter aktivitas penelitiannya. Misalnya, ada kegiatan RIIM untuk ekspedisi Papua, Wallace, Borneo, dan Indonesia Barat. ’’Jadi, berdasar lokus atau tempat penelitiannya,’’ ujarnya.

Baca Juga: Gandeng LPDP, Kemendikbudristek Salurkan Dana Abadi PTNBH Rp 1,2 T

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version