Rakyatnesia.com – Rekor Infeksi Covid-19 terjadi di Indonesia Kamis 21 Mei 2020 setidaknya ada kasus penularan baru mencapai 973 orang, dengan jumlah total penderita 20.162 orang.
Jumlah pasien yang sembuh juga meningkat menjadi 4.838 orang sementara 1.278 lainnya meninggal dunia. Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, mengatakan hal ini dipengaruhi oleh kelompok-kelompok yang paling rentan yaitu usia di atas 60 tahun dan pengidap penyakit komorbid.
“Data sudah mengatakan bahwa kelompok yang paling rentan dan kemudian memiliki angka kemungkinan meninggal yang tinggi adalah pada kelompok usia di atas 60 tahun. Atau pada kelompok dengan penyakit-penyakit penyerta sebelumnya,” kata Yuri, Kamis (21/5/2020).
Untuk mencegah jumlah kematian kembali melonjak, Yuri menyarankan untuk menerapkan himbauan dan anjuran yang diberikan pemerintah. Misalnya, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, pakai masker, jaga jarak, hingga tidak bepergian apalagi mudik.
“Mari kita hindari agar tidak tertular atau menjadi sumber penularan bagi kelompok-kelompok rentan tersebut,” imbaunya.
Jawa Timur Peringkat Teratas
Berdasarkan data yang dikantongi Yuri, wilayah yang mengalami peningkatan kasus positif terbanyak adalah Provinsi Jawa Timur dengan penambahan sebanyak 502 orang, sehingga totalnya menjadi 2.998.
“Hari ini meningkat 973 orang. Peningkatan ini luar biasa dan peningkatan inilah yang tertinggi. Peningkatan tertinggi ini ada di Jawa Timur khususnya, sehingga total (seluruh provinsi) menjadi 20.162 orang,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (21/5).
Menurut Yuri, adanya peningkatan tersebut disebabkan karena banyaknya kelompok rentan yang tertular dari orang yang membawa virus corona jenis baru.
Sementara itu, hingga hari ini belum dapat diketahui siapa saja orang-orang pembawa atau carrier virus ini, sebab banyak orang yang positif namun tanpa gejala atau tidak terlihat sakit.
“Peningkatan hari ini adalah peningkatan yang tertinggi. Maka dari itu mari kembali kepada hal yang mendasar bahwa kasus baru ini muncul akibat adanya kelompok rentan, yang tertular orang lain yang membawa penyakit ini. Sementara yang kita lihat siapa yang membawa penyakit ini susah untuk bisa kita dapatkan,” jelas Yuri.
Oleh sebab itu, menjalankan protokol kesehatan menjadi hal terpenting yang harus dilakukan seperti mencuci tangan dengan air yang mengalir, memakai masker, jaga jarak, hindari berkerumunan dan tetap di rumah.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, lima provinsi dengan angka kasus positif terbanyak adalah Provinsi DKI Jakarta ada kasus 6.301 disusul Jawa Timur sebanyak 2.998 Jawa Barat 1.962, Jawa Tengah 1.217, Sulawesi Selatan 1.135 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 20.162 orang.
Selain kasus terkonfimasi positif, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga mencatat jumlah pasien sembuh menjadi 4.838 setelah ada penambahan 263 orang dan kasus meninggal menjadi 1.278 dengan penambahan 36 orang.
Kemudian untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta tertinggi yakni 1.458 kemudian Jawa Barat 422, Jawa Timur sebanyak 403, Sulawesi Selatan 398, Bali 280, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 4.838 orang.
Baca juga : BLT Untuk Warga di Wilayah Kecamatan Sekaran, Mulai Disalurkan
Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 219.975 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 69 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 34 laboratorium. Sebanyak 160.374 orang yang diperiksa didapatkan data 20.162 positif dan 140.212 negatif.
Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 50.187 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada menjadi 11.066 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 392 kabupaten/kota di Tanah Air.