Brigjen Wardiyono Bersama YA SMPP Bojonegoro, Bhaksos Bantu Sumur Bor Untuk Warga Suku Samin

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Wong Jonegoro Nek rendeng ora iso ndodhok, yen tigo ora iso cewok. Artinya, Orang Bojonegoro kalau musim hujan tidak bisa duduk karena banyak air alias banjir dan jika musim kemarau tidak bisa cebok, karena kekurangan air.

Kalimat dan tembung jawa dari para sesepuh itu ternyata masih berlaku. Karena, hingga saat ini air bersih masih menjadi permasalahan dan belum terselesaikan di Bumi Angling Dharma itu. Kekurangan air bersih masih dirasakan sebagian warga di wilayah Kabupaten penghasil migas (minyak dan gas bumi) itu.

Salah satunya adalah rawan air bersih yang dirasakan warga Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jatim. Warga Dusun Jepang yang dikenal sebagai Suku Samin, disaat musim penghujan mereka memiliki air bersih yang cukup yang berasal dari sumur-sumur yang dimiliki warga.

Akan tetapi, jika musim kemarau mereka kekurangan air bersih, karena sumur-sumur yang ada di rumah-rumah warga semua kering dan tidak keluar airnya alias sumbernya mampet. Sehingga, jika musim kemarau tiba, warga harus mengambil air di sungai di barat desa yang disebut Kali gedhe itu.

“Kalau musim kemaruau di sini sumber air di sumur-sumur warga tidak keluar, sehingga warga harus mengambil air ke sungai yang berjarak sekitar 600 meter dari perkampungan itu. Jadi, sangat tepat jika ada upaya memberikan bantuan sumur bor kepada warga di lingkungan kami ini,” demikian disampaikan Kepala Dusun (Kasun) Jepang, Sukijan (56), Minggu (22/5/2016).

Melihat kondisi sepetrti itu, yang kemudian menggerakkan hati seorang warga Desa Ngujo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Brigjen Wardiyono yang juga Ketua Pembina YA SMPP (Yayasan Alumni Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan) Bojonegoro itu, untuk melaksanakan Bhakti sosial (Bhaksos) dengan memberikan bantuan sumur bor dan tendon air kepada warga Suku Samin.

“Kami memberikan bantuan sumur bor adalah untuk membantu kesulitan warga Dusun Jepang, yang kesulitan air bersih. Mbah Harjo Kardi (tokoh Samin), telah memberikan arahan, tentang letak sumber air yang ada di lingkunganya itu. Alhamdulillah, ditemukan sumber yang cukup besar, kemudian dibangun dan saat ini airnya sudah dapat dipakai dan dimanfaatkan oleh warga setempat,” ujar Brigjen Wardiyono, saat meresmikan pemanfaatan sumur bor, Minggu (22/5/2016).

Ditambahkan oleh jendral bintang satu itu, sumur bor yang diperbantukan kepada warga di Suku Samin merupakan bantuan dirinya bersama YA SMPP Bojonegoro. Salah satu tujuan bantuan itu adalah untuk meringankan beban warga Dusun Jepang yang selalu krisis air bersih di saat musim kemarau itu.

“Harapan kami, dengan sumber yang cukup besar dan ada tendon air yang telah dibangun di halaman Pendopo Samin itu, dapat mencukupi kebutuhan air bersih di saat musim kemarau untuk warga di sini, agar mereka tak mengambil air di sungai lagi,” tegas pria yang akrab disapa Mas Biyon itu.

Sementara itu, Tokoh adat Suku Samin Mbah Harjo Kardi (80) mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas bantuan sumur bor yang diberikan YA SMPP Bojonegoro kepada warga Suku Samin.

“Kulo dongak-dongakno mugo-mugo Mas Biyon diberikan sehat, saget keleksanaan cita-citane. Amargi sampun purun mbantu masyarakat, mugi-mugi sak wangsulipun, mangke masyarakat badhe mbantu Mas Biyon,” kata Mbah Harjo sambil diamini Mas Biyon beserta rombongan dan warga setempat yang memadati kediaman tokoh Suku Samin itu.

Pada kesempatan yang sama, hadir Ketua DPRD Bojonegoro Hj Mitro’atin. Dia datang setelah mendengar informasi dari salah seorang warga setempat, jika ada salah seorang warga Bojonegoro yang telah memberikan bantuan sumur bor dan tandon air, hingga masyarakat tak lagi kekurangan air bersih.

“Saya salut dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Mas Biyon yang telah dengan ikhlas membantu kesulitan masyarakat di Suku Samin. Karena beliau dengan memberikan bantuan sumur bor dan tandon agar air bisa langsung disalurkan ke warga setempat,” ujar wanita yang berasal dari Partai Golkar itu menjlentrehkan.

Masih menurut, politisi yang berasal dari dapil IV itu, kebaikan Mas Biyon mudah-mudahan menjadi contoh dan suri tauladan bagi masyarakat Bojonegoro yang lain. Karena semua akan terasa ringan, jika kita saling membantu dan mau bergotong-royong.

Perlu diketahui, warga Dusun Jepang memiliki 230 kepala keluarga (KK), dengan dua Rukun Tetangga (RT) yakni RT.01 dan 02 yang masuk Rukun warga (RW) 05, berada di wilayah Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, jatim. *(Kis/Yanto).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar