Sebelum Tewas, Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Dijemput Teman Pria dan Diajak ke Tempat Kos , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Sebelum Tewas, Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Dijemput Teman Pria dan Diajak ke Tempat Kos Pencarian seputar Berita Nasional di dunia maya kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, walaupun sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Sebelum Tewas, Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Dijemput Teman Pria dan Diajak ke Tempat Kos ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda suka dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com – ABK, 16, putri Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo yang bersekolah di Semarang, Jawa Tengah, meninggal diduga akibat dicekoki minuman beralkohol kemarin. Kejadiannya di kos Venus, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Polisi menemukan botol miras di tempat kos itu.

Informasi Jawa Pos Radar Semarang kemarin menyebutkan, korban meninggal pada Kamis (18/5) pukul 16.15 di IGD RS St Elizabeth, Semarang.

Sebelum meninggal, sekitar pukul 10.00, siswa salah satu SMA di Semarang itu dijemput oleh temannya, Ahmad Nashir (AN), 22, warga Penggaron Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Korban dibawa ke kos Venus di Jalan Tinjomoyo, Banyumanik, Kota Semarang.

Diduga, saat di rumah kos itu, korban dicekoki minuman keras. Hingga sekitar pukul 15.00, korban mengalami kejang-kejang dan dibawa Ahmad Nashir dan dua temannya ke IGD RS St Elizabeth, Semarang. Namun, sekitar pukul 16.15, dokter jaga RS Elizabeth dr Mario menyatakan bahwa korban sudah meninggal.

Pihak Polrestabes Semarang yang mendapat laporan kejadian itu langsung menuju ke tempat kos tersebut bersama tim inafis untuk melakukan olah TKP.

Warga sekitar kos Venus tak banyak yang mengetahui kejadian tersebut. Namun, ada salah seorang warga sekitar yang mendengar kejadian itu dan menyampaikan bahwa korban overdosis. Namun, sumber tersebut mengakui belum mengetahui secara pasti overdosis yang dimaksud.

Baca Juga: Polisi Pastikan Dalami Penyebab Kematian Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan

“Dengar-dengar katanya overdosis. Cuma overdosis apa kurang tahu. Itu yang cerita dari anak kos situ yang jajan ke angkringan depan kos,” ungkap sumber yang enggan ditulis namanya kepada Jawa Pos Radar Semarang Jumat (19/5).

Pedagang angkringan itu mengatakan, pasca kejadian, kos tersebut didatangi banyak orang tak dikenal, yang diduga anggota kepolisian yang tidak mengenakan seragam dinas. Mereka mendatangi tempat kos itu Kamis sekitar pukul 20.00. “Saat pertama datang, ada tiga mobil dari arah berlawanan, pelat nomor biasa. Mereka turun lalu masuk ke kos. Ada tiga orang yang kos di sini diajak masuk ke dalam mobil, dua cewek dan satu cowok,” jelasnya.

Selain anggota kepolisian, datang mobil warna oranye yang tak lain adalah Tim Inafis Polrestabes Semarang. Kos itu mulai sepi sekitar pukul 23.00.

Di sisi lain, warga justru sempat menduga keramaian itu terjadi lantaran adanya peristiwa kecelakaan. “Informasinya ada kecelakaan di Banyumanik. Korbannya tinggal di kos itu. Tapi sore sebelum kejadian, ada juga anak kos yang ke angkringan, beli nasi, cuma wajahnya kelihatan panik,” terangnya.

Baca Juga: Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Tewas di Rumah Kos Semarang, Diduga karena Dicekoki Miras

Kos Venus berada di tepi Jalan Pawiyatan Luhur, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik. Lokasinya tak jauh dari kampus Unika Soegijapranata. Menurut warga sekitar, kos tersebut buka 24 jam. “Itu kos campur, cowok-cewek. Pintu gerbangnya buka 24 jam. Kamarnya banyak di situ. Pemiliknya orang mana, saya kurang tahu,” katanya.

Berdasar keterangan pengelola kos, Oka, kejadiannya sore hari. Namun, dia baru mendapat kabar pada malam hari. “Kejadiannya di kamar nomor 40. Sekarang sudah dipasang,” ujarnya. Korban tercatat masih duduk di kelas XI. Di Semarang, dia tinggal bersama orang tuanya di Jalan Eboni, Perumahan Plamongan Indah, RT 05, RW 06, Kelurahan Plamongansari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version