Kemensos Berikan pertolongan Kewirausahaan untuk Keluarga Lansia Pemulung di Karawang , Kabar Terkini

Rakyatnesia – Kemensos Berikan pertolongan Kewirausahaan untuk Keluarga Lansia Pemulung di Karawang Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dijalankan masyarakat Indonesia, walaupun sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Kemensos Berikan pertolongan Kewirausahaan untuk Keluarga Lansia Pemulung di Karawang ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]


Rakyatnesia.com
– Sambil mengendong karung, Abah Aying melangkah perlahan menyusuri sungai. Satu per satu plastik bekas yang ia temui dimasukkan ke dalam karung. Abah Aying menjalani rutinitas memulung di sekitar rumah.

Untuk meringankan beban pria 77 tahun ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini menginstruksikan jajarannya untuk memberikan pertolongan. Menindaklanjuti arahan Mensos, Tim Kemensos melakukan asesmen di kediaman Aying di Dusun Warakas RT 002 RW 006, Desa Kertaraharja, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang.

Hasil asesmen menunjukkan, Aying merupakan lansia tunggal yang sudah lama ditinggal wafat istrinya. Ia memiliki empat orang anak, dan saat ini tinggal bersama anak pertama, Masti dan cucunya, Sarni. Kepada petugas, Aying mengaku memulung untuk mengusir rasa jenuh di rumah.

Baca Juga: Belum Ditemukan, tempat Penahanan Pilot Susi Air Terus Didalami

Aying dibuatkan kamar semi permanen di samping rumah anak dan cucu, di atas tanah milik anaknya, dengan ukuran 2×3 meter persegi. “Kamar tersebut tidak sehat, karena berlantai tanah, atap tidak ada plafon, serta tidak terawat. Tidak ada kelebihan tanah yang bisa digunakan untuk kegiatan ekonomi,” kata Kepala Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) I Ketut Supena (18/5).

Kehidupan Aying bergantung dari anak dan cucunya. Masti merupakan seorang asisten rumah tangga dan buruh tani dengan penghasilan tidak tetap. Sarni sehari-hari menjahit boneka tempat home industri pembuatan boneka, dengan upah bayar per kodi Rp20.000.

Kemensos telah memberikan pemahaman kepada keluarga agar memberikan perhatian kepada Aying agar tidak memulung lagi. Bila kesulitan ekonomi, Aying bisa tinggal di STPL Bekasi. “Namun Aying menolak dikarenakan enggan tinggal jauh dari anak dan cucunya,” katanya.

Baca Juga: Krisdayanti Rilis Lagu ‘Ku Tak Sanggup’ dengan Aransemen Baru

Tim Kemensos dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia dan STPL memberikan pertolongan Atensi berupa nutrisi, kebersihan diri, sandang, dan perlengkapan tidur (kasur, bantal, guling dan sprei). Kemensos juga sedang memproses kelengkapan dokumen kepedudukan Aying untuk membuka peluang mendapatkan pertolongan sosial.

“Kami melakukan koordinasi dengan pihak desa setempat dan pihak terkait untuk dapat melakukan terkait pembaharuan KTP/KK agar bisa diajukan ke dalam DTKS,” katanya.

Untuk selanjutnya, tim memberikan pertolongan kewirausahaan kepada Sarni berupa mesin jahit dan peralatan pendukung untuk usaha jahit (benang, kain, dan sebagainya). pertolongan ini diharapkan mendorog perekonomian keluarga. Kemensos juga tengah mematangkan pertolongan renovasi rumah melalui program Rumah Sejahtera Terpadu (RST).

 

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version