Warga Leran, Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai Gebang, Wadang

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Warga Desa Wadang, Kecamatan Ngasem Matno (50) telah menemukan mayat yang mengapung di Sungai Gebang yang berada di tengah hutan Petak 12 RPH Wadang yang masuk wilayah Desa Wadang, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Kamis (19/5/2016) pukul 10.00 WIB.

Begitu Matno mengetahui keberdaan mayat yang tak dikenal itu, dia langsung menyampaikan hal itu kepada Komandan Satlinmas Desa Wadang yaitu Parno (54). Dari laporan Matno, kemudian oleh Parno diteruskan ke Kepala desa Wadang, yang akhirnya disampaikan ke Babinkamtibmas Desa Wadang.

Setelah mendapat laporan itu, Kapolsek Ngasem AKP. Subarata bersama anggotanya dan juga Tim medis dari Puskesmas Ngasem langsung turun ke TKP (Tempat Kejadian Perkara). Tak lama kemudian, tim identifikasi dari Polres Bojonegoro juga sampai di Sungai Gebang tersebut. Hadir pula, Kasatreskrim Polres Bojonegoro AKP. Sudjarwanto bersama anggotanya.

Dari identifikasi diketahui, seorang yang tewas mengapung di Sungai Gebang dalam kondisi tersangkut akar pohon itu, adalah Kadir (60) warga Dusun Sidokumpul, Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Diketahui, sudah 5 (lima) tahun ini, yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa alias stress berat. sehingga korban sering jalan kemana-mana tanpa tujuan.

Setelah mayat Kadir berhasil di evakuasi dari sungai yang berada di tengah hutan itu, kemudian di angkat dengan berjalan kaki sepanjang 1 (satu) kilo meter untuk sampai ke ambulan yang telah menunggunya, untuk mebawa korban ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, untuk dilakukan visum advertum.

“Dari hasil outopsi, tidak ditemukan ada tanda-tanda penganiayaan sehingga disimpulkan bahwa korban meninggal karena murni tenggelam dan tidak ada sebab lain,” demikian disampaikan Kaubbag Humas Polres Bojonegoro AKP. Suyono, Kamis (19/5/2016).

Pihak keluarga yang turut menyaksikan identifikasi di Sungai Gebang hingga ke RSUD Sosodoro Djati Koesoemo, menyatakan jika pihak keluarga menerima kematian Kadir (60) sebagai takdir dan tidak akan mempermasalahkan hal itu.

“Dengan demikian, mayat korban langsung diserahkan kepada keluarganya untuk dikebumikan di desa asalnya,” pungkasnya. **(Kis).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar