Di Bojonegoro, Warga Lakukan Do’a Bersama Menolak Munculnya Paham PKI

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Demo anti PKI di Bojonegoro yang diawali berorasi di Halaman DPRD Bojonegoro, dilanjutkan ke Pemkab Bojonegoro, akhirnya ditutup di Makodim 0813 Bojonegoro dengan do’a bersama.

Para peserta aksi yang membawa motor dikawal BM Satlantas Bojonegoro dari Halaman Pemkab Bojonegoro menuju ke Makodim Bojonegoro yang berada di Jl. HOS Cokro aminoto Bojonegoro, Kamis (19/5/2016).

Di belakang iring-iringan sepeda motor itu terdapat kendaraan plat hitam berbagai merk dan beberapa truk yang membawa peserta demo untuk mengikuti do’a bersama di Aula Ahmad yani Kodim 0813 Bojonegoro.

Kedengaranya aneh, demo kok di dalam Aula. Tapi itulah kenyataan yang terjadi di Bojonegoro. Mereka dengan tertib duduk lesehan di dalam Aula yang berada di Komleks Kodim 0813 itu. Walaupun dalam kondisi lesehan, merek masih bersemangat saat mengikuti yel-yel yang disampaikan oleh Kundhori salah seorang dosen dari Unigoro itu.

Sebelum do’a dimulai Kundhori menyampaikan orasinya, agar waga Bojonegoro tidak terprovokasi dengan paham komunis karena paham komunis akan memporak-porandakan berbangsa dan bernegara kita, karena mereka berupaya merubah dasar negara kita yaitu Pancasila dan UUD 1945 dengan paham komunis.

“Mari kita kobarkan kembali semangat nasionalisme. Bahwa negara Indonesia itu merupakan negara berdaulat yang tidak ada yang bisa merubah dasar negara kita yaitu Pancasila dan UUD 1945. Karena NKRI adalah Harga mati. Allahu akbar,” kata Kundhori dengan diikuti peserta demo.

Dalam orasinya, sesekali diselingi kalimat “Merdeka”. Sehingga membuat peserta tetap bersemangat yang memadati Aula Ahmad Yani Makodim 0813 Bojonegoro itu. Ada 840 peserta aksi dari berbagai elemen masyarakat Bojonegoro.

Acara doa bersama bertujuan untuk keselamatan bangsa agar terhindar dari bahaya laten PKI dipimpin oleh Ustadz Munajat dari Satkorcab Banser Bojonegoro. Dengan khusyu’ para peserta aksi mengikuti do’a dengan harapan, Bojonegoro pada khususnya dan Indonesia pada umumnya menolak kembalinya paham komunis PKI di negeri tercinta ini.

Peserta aksi tolak munculnya PKI sekaligus mengikuti doa bersama itu, terdiri dari, mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro), PD Pemuda Muhammadiyah, Satkorcab Banser, PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, PD Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Margaluyu 151, PD Nasi’atul Aisiyah, PD Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Kwarda Hizbul Wathan dan Gerakan Muda FKPPI.**(Kis/Yoyon).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar