Jasa Tukar Uang Baru Di Lamongan Tahun Ini Sepi Peminat

Jasa Tukar Uang Baru Di Lamongan Tahun Ini Sepi Peminat
Bagikan

Rakyatnesia.com – Salah satu tradisi unik di BUlan Ramadhan menjelang Idul Fitri adalah bagi – bagi Rejeki bagi semuanya. Dan puncaknya tentu buat anak – anak ketika idul fitri tiba, biasanya masyarakat menggunakan uang baru untuk dibagikan.

Karena itulah, setiap menjelang lebaran, di sejumlah kota di Jawa Timur bermunculan para penyedia jasa penukaran uang baru. Mulai dari pecahan uang Rp. 2.000 hingga Rp. 100.000 biasa tersedia untuk ditukar dengan uang yang penampilannya sudah tak elok.

Baca Juga  Yuhronur Efendi, Bupati Lamongan Ungkapkan Tak Mau Lagi Lihat Anak PUtus Sekolah Karena Biaya

Namun tahun 2020 ini barangkali berbeda dengan sebelumnya karena sedang ada wabah virus Corona.

Di Kabupaten Lamongan, pemandangan lapak-lapak sederhana jasa penukaran uang baru biasa sudah bisa ditemui sejak awal bulan Ramadan. Namun tahun ini, berhubung pandemi Covid-19, lapak di sepanjang jalan protokol kota itu baru terlihat di pekan ketiga Ramadan.

“Rekan jasa penukaran uang tidak berani membuka lapak, karena melihat kondisi ekonomi masyarakat yang tedampak wabah Covid-19. Padahal tahun lalu sudah buka mulai hari pertama puasa,” kata Bairi, salah satu jasa penukaran uang yang berada di depan Kantor Cabang BRI, jalan Basuki Rahmat Lamongan, Kamis (14/5/2020).

Baca Juga  Kecamatan Paling Sepi Di Lamongan, Ada Di Bluluk dan Sukorame

Bairi mengaku baru berani membuka lapak penukaran uang pecahan saat puasa memasuki pekan ketiga. Itu pun dengan jumlah uang pecahan yang jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Hari Minggu kemarin baru buka dengan modal Rp 50 juta aja. Tidak berani ambil banyak-banyak seperti tahun sebelumnya yang rata-rata lebih dari Rp 100 juta. Takut tidak ada yang tukar,” aku Bairi.

Lebih jauh Bairi menambahkan, untuk biaya jasa penukaran uang, masih tetap seperti pada Ramadan tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 10 ribu setiap penukaran uang senilai Rp 100 ribu. Apa lagi minat masyarakat Lamongan untuk menukarkan uang pada Ramadan tahun ini relatif rendah.

Baca Juga  Berlagak Jagoan, 7 Pendekar Silat Ini Salah Hadang Orang, Yang Ternyata Anggota Polisi

“Gak berani naikkan, karena ekonomi masyarakat juga lemah, banyak PHK. Selama buka jarang ada yang menukar paling 2-3 orang. Ditelateni saja,” pungkasnya.

Bagikan

Also Read