Petani Tembakau Jawa di Malo, Optimis Hasilnya Bakal Menguntungkan

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Petani Tembakau Jawa di Malo, Optimis Hasilnya Bakal Menguntungkan , Seorang petani tembakau Kasdan (61) yang menaman tembakau Jawa jenis Purwasata sebanyak 3 ribu, di lahan yang berada di pinggir Bengawan Solo (Perengan, Jawa red) yang ada di wilayah Desa Dukoh Lor, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Saat ditemui rakyatnesia.com di lahannya, Kasdan yang tinggal di Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro itu, telah menanam tembakau pada pertengahan April 2017 dengan perkiraan pertengahan Juli 2017 mendatang, tembakau yang ditanamnya itu, sudah bisa dipetik alias dipanen.

Petani tembakau Kasdan yang mengaku menggarap lahan milik Broto seorang petani setempat itu, tergolong nekad. Pasalnya, dia belum tahu, tembakaunya nantinya laku di jual apa tidak dan jika laku dijual, kira-kira per kilonya laku berapa, diapun belum tahu. Akan tetapi dia sudah berani tanam tembakau di 2 (dua) lokasi yakni di lahan yang ada di Desa Dukohlor dan di Desa Tembeling, yang lahanya tak jauh dari tempat tingalnya itu.

“Sudah biasa tanam tembakau Jawa mas. Kalau tembakau Jawa itu pemasaranya sangat mudah. Bahkan, hasil panenanya tak harus menjual jauh-jauh, biasanya sudah ada pedagang (bakul, Jawa red) yang datang untuk membeli tembakaunya,” tegas Kasdan, Sabtu (13/5/2017).

Baca juga :  Petani Berharap Harga Tembakau Musim Ini Bisa Tinggi Dan Sebanding Harga Kenaikan Rokok

Hasil tembakau milik Kasdan dipanen kemudian dibawa pulang dan dirajang sendiri. Setelah kering, tembakaunya biasa dibeli bakul yang langsung datang ke rumahnya. Dirinya yakin, jika tembakau Jawa lebih mudah jualnya. Apalagi yang ditanam adalah bibit jenis super yang biasanya dipakai untuk tembakau penginang (nyusur, Jawa red).

“Tahun lalu, yang kwalitas bagus per kilo gramnya dengan kondisi rajang kering laku Rp 60 ribu dan yang mutu paling rendah masih laku Rp 20 ribu per kilogramnya. Mudah-mudahan, tahun ini harganya lebih bagus jika dibanding tahun lalu,” kata Kasdan berharap.

Masih menurut Kasdan, baginya menanam tembakau itu hasilnya lebih bagus jika dibanding dengan tanaman lain. Rata-rata dalam sekali panen, dia bisa petik 5 (lima) kali dengan sekali petik bisa 4 atau 5 daun.

“Saya optimis hasil akan semakin menguntungkan. Soalnya bagi saya, tanam tembakau Jawa itu lebih menguntungkan, renes mas,” pungkasnya. ** Petani Tembakau Jawa ( Kis/Red).

 

Petani Tembakau Jawa di Malo, Optimis Hasilnya Bakal Menguntungkan

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar