Tokoh Agama di Bojonegoro, Serukan Agar Masyarakat Menolak Ajakan People Power Karena Itu Inkonstitusional

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEEPNDEN) – Pemungutan suara pemilu 2019 telah berhasil digelar 27 April 2019 lalu. Kini, tahapan penghitungan suara pemilu dan tinggal menunggu hasil rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara yang akan diumumkan oleh KPU RI tanggal 22 Mei mendatang.

Secara umum pelaksanaan Pemilu 2019 di Kabupaten Bojonegoro berjalan aman dan lancar. Namun di sela-sela proses rekapitulasi pengihtungan suara tersebut, terdapat saling klaim kemenangan dari dua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden terebut.

Saling klaim menang itu, membuat masyarakat bingung sehingga berpotensi adanya saling tuduh berbuat kecurangan hingga munculnya wacana adanya people power.

Menyikapi hal tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Rosyid Kendal Dander Bojonegoro, yang juga selaku Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bojonegoro, KH Alamul Huda Mashur, mengimbau masyarakat semuanya lebih sabar. Sabar menunggu hasil resmi dari KPU RI.

Masyarakat hendaknya jangan terpancing dengan adanya isu people power yang berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa. Selain itu, people power tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan atau inkonstitusional.

“Perbedaan yang ada pada kita jangan menjadikan perpecahan. Ingat Indonesia harus tetap utuh dan kuat. People power tidaklah jalan satu-satunya,” kata KH Alamul Huda, Senin (13/5/2019).

Gus Huda – demikian, KH Alamul Huda Mashur, akrab disapa menambahan, bahwa pihaknya mengajak masyarakaat untuk mempercayakan semua urusan kepada yang berkopenten. Menurutnya, people power tidak menjamin keberhasilan.

“Mari kita hindari people power!… Mari kita jaga kamtibmas untuk bangsa Indonesia dan NKRI. Perbedaan adalah anugerah, perpecahan adalah musibah.” katanya dengan tegas.


Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bojonegoro, KH Djauhari Hasan

Secara terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bojonegoro, KH Djauhari Hasan, juga mengajak pada para tokoh agama untuk menghimbau kepada seluruh organisasi kemasyarakatan Islam dan organisasi kepemudaan Islam dan seluruh masyarakat untuk saling menghormati, satukan perbedaan serta menghindari people power.

KH Djauhari Hasan juga mengajak masyarakat untuk mempercayakan proses tahapan pemilu kepada institusi yang berkopenten serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.

“Mari kita tingkatkan persaudaraan dan ukhuwah, baik ukhuwah islamiah, watoniah dan basariah. Mudah-mudahan bangsa Indonesia senantiasa diridhoi oleh Allah SWT,” kata KH Djauhari Hasan, sambil berharap.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read