Rakyatnesia.com – Himpunan Nelayan Tradisional Indonesia, Kab Lamongan menginisiasikan Rumponisasi beberapa waktu lalu, dan hal tersebut sudah menunjukkan hasil. Penanaman rumpon sudah dilakukan nelayan Paciran, Lamongan sejak sebulan lalu.
“Alhamdulillah ada hasil yang dirasakan para nelayan kami. Ini Insya Allah juga berkah Ramadan, ” kata Ketua Dewan Pembina HNTI Lamongan, Muchlisin Amar kepada Surya.co.id, Minggu (10/5/2020).
Jenis dan jumlah ikan yang bisa didapatkan dari rumpon ini relatif banyak dengan jenis ikan premium diantaranya, ikan doro laut, menganti, ikan kakap putih dan ikan klorak.
Hanya saja cara rumponisasi ini tidak bisa diharapkan mendapatkan ikan dengan ukuran besar atau raksasa. Karena ukuran rumponnya juga terbatas.
“Sedang penangkapan ikannya juga dengan cara dipancing,” kata Muchlisin.
Rumponisasi ini sangat ramah lingkungan, kemampuan menjaga ekosistem, kelestarian laut dan keberlangsungan laut tempat mencari nafkah tetap terjaga dan bisa diharapkan.
Penempatan rumpon rata – rata hanya 2 mil dari daratan. Muchlisin menggambarkan, rumpon itu adalah sarana untuk mendatangkan ikan, dengan menempatkan blangsing diameter sekitar 70 sentimeter, kedalaman sekitar 7 meter hingga 10 meter
Agar rumpon bisa tegak berdiri di kedalaman laut, di permukannya diikat dengan pelampung, jerigen.
“Nah blangsing di dalam laut itu mengelebat – ngelebat seperti bendera. Itu saja bisa mengundang ikan, ” ungkapnya.
Rencananya, kata Muchlisin, seperti terungkap saat program digulirkan yang dihadiri Kepala Dinas Perikanan Lamongan, Heru Widi, Penyuluh Perikanan, Thoha Muslich , Kabag Tangkap, Hendro dibantu masyarakat nelayan anggota Pokwasmas Desa Tunggul Paciran akan dikembangan hingga mencapai jumlah 500 unit rumpon.
Untuk sementara diujicobakan di wilayah Desa Tunggul Paciran. Ada sekitar 65 rumpon yang dipasang. Dan akan diperbanyak serta diperluas pemasangannya, dari Paciran, Blimbing dan Brondong.
Rumponisasi itu sangat penting dan bermanfaat untuk masyarakat nelayan tradisional disamping bisa mendatangkan ikan untuk menepi menghuni rumpon2 tersebut , juga sekaligus sangat berguna utk menjaga kelestarian laut.
Rumponisasi ini akan berlangsung sepanjang tahun 2020 bekerjasama dengan Dinas Perikanan Lamongan agar memberi nilai lebih secara ekonomi bagi masyarakat nelayan tradisional.
Kegiatan tanam rumpon ini diapresiasi oleh warga nelayan . Nelayan Desa Tunggul merasa senang karena dengan rumponisasi ini, nelayan tidak perlu lagi melaut jauh bermil – mil.
“Cukup satu dua mil saja. Dan ini juga mengurangi biaya operasionalnya, lebih efisien dg pendapatan relatif banyak, ” katanya.
Untuk material rumpon, nelayan tidak perlu banyak modal. Memanfaatkan blangsing bekas pakan udang, tali dan jerigen untuk pelampungya.
Sementara pemberatnya bisa memakai batu atau batu kerikil yang ditempatkan dibagian bawah rumpon. Sedang perahu tidak harus memakai perahu besar, karena jarak jangkaunya hanya 1 hingga 2 mil dari daratan.