Dukung Tugas dan Fungsi, Kepala BSKDN Bilang Pemanfaatan Sistem Informasi Harus Ditingkatkan , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Dukung Tugas dan Fungsi, Kepala BSKDN Bilang Pemanfaatan Sistem Informasi Harus Ditingkatkan Pencarian seputar Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, sedangkan sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada Tulisan Dukung Tugas dan Fungsi, Kepala BSKDN Bilang Pemanfaatan Sistem Informasi Harus Ditingkatkan ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget mengamati atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

Rakyatnesia.com–Dalam menjalankan tugas dan fungsi (tusi) sebagai pengambil kebijakan, pemerintah kerap dihadapkan dengan kegiatan administrasi yang membutuhkan waktu. Hal itu dapat menghambat proses pengambilan keputusan. Kondisi demikian juga dihadapi Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo mengajak seluruh jajarannya untuk meningkatkan pemanfaatan sistem informasi guna mendukung tusi BSKDN agar berjalan lebih efektif dan maksimal.

”Salah satu yang kita identifikasi sebagai kegiatan yang mendukung tugas dan fungsi BSKDN adalah bagaimana sistem informasi itu dikembangkan dan dipergunakan untuk mendukung tugas BSKDN. Sudah menjadi keniscayaan kalau saat ini, kita bekerja sudah menggunakan digitalisasi,” jelas Yusharto saat memimpin Rapat Pembahasan Sistem Informasi Pendukung tusi BSKDN Tahun Anggaran 2024 di Aula BSKDN pada Selasa (9/5).

Dia melanjutkan, pihaknya mulai meningkatkan pemanfaatan sistem informasi di lingkungan BSKDN. Upaya awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi sistem informasi apa saja yang sudah diterapkan BSKDN. Begitu juga dengan sistem informasi apa yang akan dikembangkan BSKDN ke depannya.

”Tetapi sebelum sampai pada kegiatan yang akan dilaksanakan pada 2024, kita harus mengetahui starting point kita saat ini, seberapa banyak kebutuhan sistem informasi yang kita perlukan dan yang sudah ada sekarang berapa banyak dan apa pengembangan yang akan dilakukan,” papar Yusharto Huntoyungo.

Yusharto menuturkan, BSKDN akan menyediakan command center sebagai media sharing informasi kepada pemerintah daerah (pemda) yang membutuhkan. Melalui command center tersebut pemerintah daerah dapat meningkatkan inovasi hingga memperbaiki tata kelola pemerintahan.

”Bagaimana kita akan gunakan command center kita, berapa nomor telepon yang dibutuhkan kalau kita akan share informasi untuk seluruh BRIDA atau Litbang yang ada di daerah. Kita coba hitung berapa banyak orang yang kita layani lalu dari situ kita akan menghitung kapasitas kalau akan share informasi dan sebagainya,” jelas Yusharto Huntoyungo.

Sejalan dengan itu, Sekretaris BSKDN Kurniasih menambahkan, pasca perubahan nomenklatur dari Badan Litbang menjadi BSKDN semestinya diimbangi dengan peningkatan kinerja dari para pegawainya dengan memanfaatkan sistem informasi. Pihaknya setuju dengan upaya BSKDN yang akan segera membangun command center guna memenuhi kebutuhan daerah akan informasi terutama berkaitan dengan sejumlah indeks yang dikembangkan BSKDN.

”Memang saya setuju Pak Kaban, jadi kita harus mengubah mindset kita dengan nama BSKDN bukan sekadar kita menyandang nama baru namun kita mengawal bukan hanya urusan yang kita dekonkan tapi urusan absolut juga urusan pemerintahan umum, sehingga command center itu penting dimiliki,” ujar Kurniasih.

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version