Rakyatnesia – Cetak Sejarah, API dan Komisi VI DPR Apresiasi Kinerja Menteri BUMN Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, sedangkan hakekatnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada artikel Cetak Sejarah, API dan Komisi VI DPR Apresiasi Kinerja Menteri BUMN ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com – Kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali mendapatkan apresiasi banyak kalangan setelah berhasil meningkatkan laba BUMN di tahun 2022 sebesar Rp 303,7 triliun dan juga mencetak sejarah baru dengan menyetor dividen sebesar Rp 80,2 triliun ke negara.
Direktur Executive Partner Politik Indonesia (API) AB Solissa mengatakan, prestasi kinerja Erick Thohir dalam memimpin BUMN akan semakin membuat namanya bersinar sebagai figur yang paling diperhitungkan di Pilpres 2024.
Pasalnya, Solissa melihat bagusnya kinerja potensial mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat, dan bentuk apresiasi tersebut berkelindan dengan tingginya elektabilitas. Hal itu kemudian terkonfirmasi dari hasil survei lembaga kredibel yang memotret peningkatan tren elektabilitas Erick Thohir disebabkan oleh apresiasi publik atas kinerjanya di pemerintahan.
“Menurut saya, kenaikan elektabilitas Erick Thohir tak lepas dari kinerja dia selama memimpin Kementerian BUMN dengan baik dan suskes. Dividen yang akan disetor pada Negara di tahun 2023 sebesar Rp 80,2 triliun. Sedangkan laba bersih konsolidasi BUMN diprediksi mencapai Rp 303,7 triliun adalah bukti kemampuan Erick dalam mengelola kementerian yang ia pimpin. Ini angka yang cukup fantastis,” kata AB Solissa.
Menurut Solissa, salah satu kontribusi terbesar terhadap kenaikan Elektabilitas Erick Thohir di panggung Pilpres 2024 adalah kerja-kerjanya di Kementerian BUMN.
“Performa dari BUMN inilah yang saya lihat banyak berkonstribusi terhadap menaiknya elektabilitas Erick Thohir sebagai salah satu cawapres potensial yang dihitung. Artinya, masyarakat melihat kemampuan leadership dari seorang Erick Thohir yang dianggap relevan untuk memimpin Indonesia kedepan,” ungkapnya.
“Nama Erick Thohir memang sedang menjadi perbincangan publik. Ia dianggap figur capres potensial yang diperhitungkan di Pilpres 2024, dan ini buah dari kerjanya selama memimpin Kementerian BUMN,” pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI Jhon Ariza menilai, kemampuan manajerial Erick Thohir mendorong adanya perbaikan dalam tata kelola perusahaan plat merah tersebut. Sehingga berdampak pada peningkatan performa perusahaan yang jika dilihat dari indikatornya adalah dengan perolehan laba dan pemberian dividen yang besar.
“Tentu kita apresiasi atas kinerja yang sangat baik, memang peningkatannya luar biasa sehingga langkah-langkah korporasi yang dilakukan itu tepat sasaran, misalnya beberapa langkah korporasi yang dilakukan itu mergernya Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah BRI dan BNI sekarang kan menjadi 10 besar di dunia,” kata Jhon Ariza kepada wartawan, Sabtu (6/5).
Dikatakan Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, aksi korporasi mergernya tiga bank BUMN, PNM dan Pegadaian yang luar biasa ini membuat hasil kerja yang positif. Selain itu, disatukan tiga perusahaan BUMN ini dalam satu holding tidak mempengaruhi kerja-kerja perusahaan, karena masing-masing perusahaan fokus pada bidangnya sendiri.
“Masing-masing ekosistem dari bidang usaha itu berjalan seperti biasa, jadi tidak mengganggu bahkan itu kan lebih efisien. Kemudian hal lain yang dilakukan juga banyak dan yang dilakukan strategis, saya lihat banyak juga hal tersebut yang dikomunikasikan sama kita di Komisi VI dan itu kita dukung,” ujarnya.
Menurut Jhon Ariza, peningkatan laba dan dividen di tahun 2022 yang cukup besar menjadi bukti kerja Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dan capaian ini menjadi harapan semua pihak, baik itu DPR maupun masyarakat luas.
“Kita lihat juga fakta bahwa bisa kontribusi deviden sebesar Rp 80 triliun lebih ini kan luar biasa, inilah harapan Kita sebenarnya peran BUMN itu seperti itu karena sumber penerimaan negara ini terdiri dari pajak yang besar itu, lebih dari 70% kemudian PNBP, Kemudian juga dari deviden,” ucapnya.
Dikutip dari Jawa Pos