Komisi III DPR: Vonis Mati Sambo dan Teddy Momentum Polri Sikat Polisi Benalu , Kabar Indonesia

Rakyatnesia – Komisi III DPR: Vonis Mati Sambo dan Teddy Momentum Polri Sikat Polisi Benalu Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dilaksanakan masyarakat Indonesia, padahal sesungguhnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.

[quads id=10]

Pada artikel Komisi III DPR: Vonis Mati Sambo dan Teddy Momentum Polri Sikat Polisi Benalu ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian sistem penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memandang atau membacanya. Jika anda senang dengan info ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.

[quads id=10]

 

Rakyatnesia.com – Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil menilai vonis mati Ferdy Sambo dan tuntutan mati mantan kapolda Sumatera Barat Teddy  Minahasa, menunjukkan Kapolri Jenderal Sigit Listyo  bersikap legowo dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum. 

“Apa yang dialami oleh FS (Ferdy Sambo) dan TM (Teddy  Minahasa) karena Kapolri tegas menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum. Saya yakin, kalau Kapolri mau intervensi, tentu vonis hakim bisa dipengaruhi,” kata Nasir, Rabu (3/5). 

Sikap Kapolri yang mengusut kedua kasus petingginya secara transparan dan objektif, lanjut Nasir, sejalan dan mendapat dukungan publik. Tidak heran jika kepercayaan publik terhadap Polri kembali meningkat.

“Konsistensi Kapolri soal istilah ikan busuk berasal dari kepala telah mempengaruhi persepsi positif masyarakat kepada korps Bhayangkara,” kata anggota DPR dari daerah pemilihan Aceh ini.

Momentum Sambo dan Teddy Minahasa, kata Nasir, telah membuat reformasi kultural harus dipercepat, mengingat hal ini masih menjadi kendala dalam pelaksanaan tupoksi kepolisian. Terutama hubungan Rakyatnesia bawahan dan pimpinan. 

“Saya berharap agar insan polisi menjadikan tragedi FS dan TM sebagai referensi untuk membantu Kapolri membersihkan gerbong Polri dari oknum-oknum yang tidak punya hati nurani,” ungkapnya.

Dikutip dari Jawa Pos

Exit mobile version